Perjalanan karier Stefano Lilipaly menjadi seorang mesin gol seperti saat ini ternyata didapat melalui proses yang panjang.
Stefano Lilipaly kini seolah menjelma menjadi seorang mesin gol baik di timnas maupun di klubnya Bali United.
Tercatat sampai pekan ke-20, Lilipaly sudah mencatatkan 10 gol dari 17 pertandingan.
Pencapaian itu membuat pemain keturunan Indonesia itu dipercaya oleh Luis Milla sebagai satu dari tiga pemain senior yang masuk ke dalam skuat timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2018.
Kepercayaan itu rupanya dibayar tuntas, selama fase grup digelar Lilipaly berhasil menyumbang 3 gol penting untuk timnas U-23 Indonesia.
(Baca Juga: Comeback Gemilang Vs Hong Kong, Kemenangan Timnas U-23 Indonesia Disorot Media Asing)
Berdasarkan data yang didapat BolaSport.com dari Transfermarkt, Stefano Lilipaly tercatat pernah mengisi bek sayap, gelandang bertahan, gelandang tengah, winger, bahkan sampai seorang penyerang.
Lilipaly pernah dijadikan gelandang pada saat membela FC Utrecht dan Almere City.
Di Almere City pula, Lilipaly dijadikan sebagai seorang bek sayap kanan.
Semenjak saat itu, pemain berusia 28 tahun itu sering dimainkan sebagai bek kanan sampai ia pindah ke SC Telstar.
Selama berada di SC Telstar, posisi Lilipaly bisa dibilang unik.
Tercatat Lilipaly dipasang sebagai bek kanan sebanyak 31 kali.
Tak hanya itu, bek sayap kanan, Lilipaly bahkan juga pernah mengisi pos bek tengah, gelandang, sayap kiri, bahkan sempat dijadikan striker.
Kemudian saat ia pertama kali dipanggil oleh timnas Indonesia era Alfred Riedl, Lilipaly dipercaya sebagai gelandang tengah.
Setelah ia pindah ke SC Cambuur dari SC Telstar, Lilipaly kemudian dipercaya sebagai gelandang serang dan terkadang dijadikan sayap.
Semenjak saat itu, posisi Stefano Lilipaly lebih sering dijadikan seorang winger atau gelandang serang ketika bergabung dengan Bali United dan timnas Indonesia saat ini.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | transfermarkt.com |
Komentar