Timnas U-23 Indonesia pada Asian Games 2018 mengulangi kegagalan skuat Garuda empat tahun silam.
Anak asuh Luis Milla gagal di fase 16 besar Asian Games 2018 setelah tumbang dari Uni Emirat Arab.
Kegagalan di babak 16 besar pun serupa dengan laju timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2014.
Kala itu anak didik Aji Santoso takluk di fase 16 besar dari perlawanan timnas U-23 Korea Utara 1-4.
(Baca Juga: Kalahkan Indonesia, UEA Berhadapan dengan Mimpi Buruk Garuda Muda 4 Tahun Silam)
Sama-sama gagal, tetapi ada satu capaian yang gagal diraih timnas U-23 Indonesia di bawah komando Luis Milla dari skuat 2014.
Adalah pencapaian individu sebagai top scorer yang diraih Ferdinand Sinaga dengan catatan enam gol.
Ferdinand yang saat itu menjadi pilar Persib Bandung berhasil menyabet gelar prestisius top scorer Asian Games 2014.
Catatan impresif Ferdinand gagal dikejar atau disamai oleh pemain timnas U-23 Indonesia saat ini.
Skuat Garuda Muda di bawah komando Luis Milla hanya mengirim nama Alberto Goncalves dan Stefano Lilipaly sebagai pencetak gol terbanyak tim.
Dua pemain naturalisasi tersebut masing-masing menyumbang empat gol untuk Garuda Muda.
Catatan gol keduanya sejauh ini masih kalah dari Hwang Ui-jo, striker Korea Selatan yang sudah membuat lima gol.
(Baca Juga: Djadjang Nurdjaman Datang, Empat Mantan Persib Bandung Reuni di Skuat Persebaya)
Seiring terhentinya laju Garuda Muda di Asian Games 2018, praktis capaian Ferdinand gagal dikejar.
Namun begitu, satu catatan impresif yang dibuat timnas U-23 Indonesia saat ini adalah sebagai tim tersubur di fase grup.
Bersama China, anak asuh Luis Milla sukses menyarangkan 11 gol dan menjadi yang terbanyak.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar