Keputusan PSSI menawarkan perpanjangan kontrak berdurasi setahun kepada Luis Milla bisa dibilang tepat.
Timnas Indonesia akan berlaga di Piala AFF 2018 pada 8 November hingga 15 Desember.
Dalam tempo dua bulan, tentunya sulit bagi pelatih pengganti untuk membentuk tim tangguh mulai dari nol lagi.
Milla, yang sudah mengenal sepak bola Indonesia sejak awal tahun lalu, tentu merupakan pilihan rasional dalam misi merebut gelar juara.
(Baca Juga: 5 Alasan Kontrak Luis Milla Layak Diperpanjang)
(Baca Juga: Dipertahankan PSSI, Ini Lawan Uji Coba Pertama Luis Milla bersama Timnas Indonesia)
Hanya, sebagaimana yang diperlihatkan dalam satu setengah tahun belakangan, BolaSport.com melihat 4 nilai minus yang mesti diperbaiki sang pelatih, yakni:
1. Pemilihan starting line-up
Pada laga Grup A Asian Games 2018 kontra timnas U-23 Palestina, Luis Milla secara mengejutkan memasang Bagas Adi Nugroho di starting line-up sebagai bek tengah pendamping Hansamu Yama.
Keputusan ini patut dipertanyakan mengingat Bagas bahkan tersingkir dari status sebagai bek tengah utama di Arema FC.
(Baca Juga: Indonesia Raih 20 Emas Plus 1 All-Indonesian Final, Menpora Sebut Ada Hal yang Lebih Penting)
Kendati melepas assist bagi gol Irfan Jaya, Bagas terlihat menjadi salah satu titik lemah dalam pertandingan yang berakhir dengan kekalahan 1-2 bagi Garuda Muda tersebut.
Bukan baru kali ini pemilihan starting XI Milla dipertanyakan.
Kekalahan 0-3 yang diderita saat menghadapi Malaysia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2018 di National Stadium, Bangkok, Rabu (19/7/2017), juga disebut tak lepas dari pemilihan pemain di sepak mula.
Milla ketika itu tak menurunkan Evan Dimas dan Hansamu Yama sejak awal dan keputusan ini harus dibayar mahal dengan tiga gol Malaysia dalam tempo 30 menit.
2. Variasi strategi
Timnas U-23 Indonesia memang fasih memeragakan permainan ofensif berbasis penguasaan bola sebagaimana diinginkan Milla.
Pola serangan yang mengandalkan serangan sayap juga terlihat kian kental.
Masalahnya, saat pola ini mentok akibat antisipasi lawan, Milla seperti minim variasi taktik.
(Baca Juga: Indonesia Tambah Emas Melalui Karateka Rifki Ardiansyah Arrosyiid)
Saat menang 3-1 kontra Hong Kong di laga pamungkas Grup A Asian Games, tusukan dari sektor tengah sebagaimana terlihat lewat gol Irfan
Jaya, Stefano Lilipaly, dan Hanif Sjahbandi memang berhasil meloloskan Garuda Muda saat Febri Hariyadi dimatikan.
Masalahnya, kualitas seperti ini bukan hal yang sering diperlihatkan oleh timnas U-23 Indonesia.
3. Kacamata kuda
Milla seperti memakai kacamata kuda saat sudah percaya dengan pemain tertentu.
Kasus Irfan Jaya dan Saddil Ramdani sepanjang Asian Games 2018 bisa menjadi contoh paling pas.
Irfan terlihat betul tidak betul-betul nyetel dengan awak Garuda Muda lainnya di partai kontra Taiwan dan Palestina.
(Baca Juga: Asian Games 2018 - Mixed Zone Semrawut, Juara Karate Asian Games Diperlakukan Tidak Layak)
Saddil, yang masuk menggantikan Irfan di kedua laga tersebut, justru bisa membuat timnas U-23 Indonesia tampil jauh lebih baik.
Saddil lantas dijadikan sebagai starter pada duel berikutnya melawan Laos, namun itu karena Irfan cedera.
Saat melakoni pertandingan terakhir Grup A versus Hong Kong, Irfan yang kembali dijadikan starter dan lagi-lagi mengalami kesulitan.
Dua gol terakhir Garuda Muda dalam kemenangan 3-1 itu tercipta setelah Saddil dimasukkan menggantikan Irfan.
4. Pemain di luar negeri
Milla menyebut bahwa ia memanggil pemain ke timnas berdasarkan penampilan yang dilihatnya di kompetisi.
Hal itu tentu tak salah, namun bukan berarti juga Milla lantas menutup mata dengan pemain yang berkarier di luar negeri sebagaimana yang seolah terlihat selama ini.
Buktinya, Milla seakan tak tergiur memberi kesempatan kepada duet bek muda yang berkarier di Thailand, Yanto Basna serta Ryuji Utomo.
Bambang Pamungkas Isyaratkan Pensiun Musim Depan? https://t.co/i7aBi4lmR9
— BolaSport.com (@BolaSportcom) August 29, 2018
(Baca Juga: Asian Games 2018 - Kembali Kawinkan Emas Nomor Kata, Karateka Jepang Langsung Tatap Olimpiade 2020)
Sang pelatih juga tak lagi menimbang Achmad Jufriyanto sebagai salah satu kandidat bek senior untuk timnas U-23 Indonesia di Asian Games.
Padahal, kualitas nama-nama yang disebut di atas tidaklah buruk dan tentu bisa menambah kedalaman skuat Garuda Muda.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar