Sebagai bomber Arema FC, nama Dedik Setiawan masih kalah tenar dibanding seniornya, Dendi Santoso atau striker timnas U-23, Ahmad Nur Hardianto.
Namun siapa sangka, kini nama pemain asli Dampit, Malang ini berhasil membuat geger.
Pemain kelahiran 27 Juni 1994 menjadi salah satu ujung tombak yang dipercaya untuk membela timnas Indonesia.
(Baca Juga: Dua Alasan Pelatih Malaysia soal Kekalahan Timnya dari Taiwan)
Ia bersama striker Persipura Jayapura, Boaz Solossa menjadi pemain depan yang akan membela timnas pada ajang uji tanding melawan Mauritius.
Timnas Indonesia akan menggelar partai uji tanding melawan Mauritius di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (11/9/2018).
Nama Dedik untuk pertama kalinya dipanggil timnas dan bakal menjalani debut pada laga resmi FIFA.
Pertandingan ini sekaligus sebagai persiapan timnas Indonesia sebelum terjun di Piala AFF 2018.
Mengenal lebih dekat, BolaSport.com merangkum seputar fakta tentang Dedik.
(Baca Juga: Fernando Soler, Asisten Pelatih Persib Ikut Rasakan Dampak Melemahnya Rupiah)
Mulai dari sosoknya yang dipandang sebelah mata hingga kini menjadi sorotan.
Pemain langganan tarkam
Dedik banyak terjun di pentas sepak bola tarkam sebelum bermain untuk Arema FC.
Bahkan ia sempat menjadi primadona, setelah banyak dibanjiri tawaran dari tim kontestan.
Ia kerap mendapat tawaran dari tim-tim daerah Jember, Probolinggo, Pasuruan, hingga Lumajang.
Juara sepak bola Porprov
Penampilannya di Persekam Metro FC junior 2011 membuat namanya dilirik tim pelatih Porprov Kabupaten Malang.
Pemain 24 tahun ini akhirnya sukses membawa tim Porprov Kab. Malang menyabet gelar juara di Banyuwangi pada 2013.
Mundur dari tim PON Jatim
Sukses membawa Porprov Kabupaten Malang juara, ia lantas masuk tim sepak bola PON Jatim.
Namun setelah tiga bulan, ia mundur dari tim PON Jatim karena diduga tidak betah.
Dijuluki Drogba
Dedik mendapat julukan Drogba semenjak bermain untuk Arema FC pada pertengahan 2016.
Namun julukan itu baru disematkan tepatnya pada musim lalu, kala ia membela Arema FC di Liga 1 2017.
Tipikal permainan yang ngotot dan ngeyel membuat sosoknya disamakan dengan legenda Chelsea.
Mengawali karier di Persekam Metro FC
Pemain asli Malang ini mengawali karier senior bukan bersama Arema FC, melainkan Persekam Metro FC.
Persekam Metro FC adalah tim asal Kabupaten Malang yang juga bermarkas di Stadion Kanjuruhan.
Pada pertengahan ISC 2016, ia mencoba adu nasib di Arema FC dan akhirnya berujung manis.
Kualitas Dedik dinilai layak membela Arema FC hingga ia resmi memperkuat Singo Edan pada 2016 sampai kini.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | Berbagai sumber |
Komentar