Pelatih timnas Mauritius, Francisco Filho Joaquim, menjadi salah satu sosok yang banyak disorot dalam pertandingan uji coba internasional kontra Indonesia di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Selasa (11/9/2018).
Timnas Mauritius kalah tipis 0-1 dari timnas Indonesia lewat gol semata wayang Evan Dimas yang memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Dedik Setiawan pada menit ke-89.
Sosok Francisco Filho sebetulnya bukan orang "biasa-biasa" saja di dunia kulit bundar.
(Baca Juga: Media Polandia Sebut Egy Maulana Vikri Berjasa Besar atas 'Glorifikasi' Lechia Gdansk)
Lahir di Sao Paulo, Brasil, 77 tahun silam, dulunya Filho adalah pemain sepak bola yang pernah memperkuat Nimes, Besancon, Boulogne, dan Toulouse.
Setelah pensiun pada 1972, Filho menjajaki dunia baru dengan berkarier sebagai pengembang bakat bersama Federasi Sepak Bola Prancis (FFF).
Kala itu, Filho turut menelurkan pemain-pemain yang kelak bakal menjadi legenda dunia seperti Jean-Pierre Papin, Eric Cantona, dan Thierry Henry.
Keberhasilannya tersebut membuat Manchester United tertarik merekrutnya pada 2002. Filho diposisikan sebagai pengembang bakat talenta muda.
(Baca Juga: Alasan Beto Tak Dipanggil Hingga Penjemputan Luis Milla di Bandara Soekarno Hatta)
Dia juga pernah menjadi penerjemah bagi Cristiano Ronaldo yang didatangkan dari Sporting CP pada 2003.
Pemain yang di kemudian hari meraih lima gelar Ballon d'Or itu tak menguasai bahasa Inggris saat pertama kali datang ke Manchester United.
Sepanjang rangkaian jadwal uji coba kontra skuat Garuda, ia juga banyak melontarkan pujian terhadapi sepak bola Tanah Air.
Berikut 5 pujian Francisco Filho kepada sepak bola Indonesia:
1. Kepincut pada suporter yang menyanyi seusai laga
Kendati timnya kalah dengan skor 0-1, Francisco menikmati jalannya laga berkat dukungan yang ditunjukkan suporter timnas Indonesia di Stadion Wibawa Mukti.
(Baca Juga: Luis Milla Dipuji Setinggi Langit oleh Media Asing, Gaya Bermain Garuda Muda Jadi Sorotan)
Terutama saat dinyanyikannya lagu Bagimu Negeri dan Indonesia Pusaka yang dibawakan oleh Intan Saumadina dan Dommy Stupa pada akhir laga.
"Saya sangat senang dengan suasana di sini karena di akhir pertandingan seluruh penonton Indonesia bernyani bersama-sama," kata Francisco seusai laga.
Dari pantauan BolaSport.com, penonton memang sangat khidmat menyanyikan kedua lagu setelah Tim Garuda memastikan kemenangan 1-0.
Tak banyak memang suporter yang datang menyaksikan langsung pertandingan ini, namun itu sudah cukup membekas buat Francisco untuk mengenang laga ini.
2. Pujian kepada Boaz Solossa dan 2 pemain lain
Pada sesi jumpa pers sebelum laga, Francisco melayangkan pujian khusus terhadap penyerang senior timnas Indonesia, Boaz Solossa.
"Dia (Boaz) sangat cepat, dia seperti hantu. Karena pergerakannya sulit ditebak dan selalu bisa memanfaatkan peluang untuk menjadi gol," tutur Francisco pada sesi konferensi pers jelang laga di Grand Zurri Hotel, Cikarang, Senin (10/9/2018).
"Saya melihat bahwa Indonesia memperlihatkan sepak bola menyerang yang sangat baik. Saya melihat di situ akan dipimpin oleh Boaz," katanya menambahkan.
(Baca Juga: Alasan Beto Tak Dipanggil Hingga Penjemputan Luis Milla di Bandara Soekarno Hatta)
Selain Boaz, pelatih berusia 77 tahun ini juga melayangkan pujian kepada dua pemain timnas Indonesia lainnya, yakni Febri Hariyadi dan Stefano Lilipaly.
Bahkan, ia membeberkan bahwa pemain-pemain tersebut berpeluang untuk menebar ancaman di lini pertahanan timnya.
"Di kedua sisi sayap juga sangat baik diwakili oleh Febri Hariyadi dan pemain tengahnya juga sangat energik seperti Stefano Lilipaly," ujarnya.
"Tapi, selain mereka memperlihatkan permainan menyerang yang baik, mereka juga menampilkan pertahanan yang baik."
3. Apresiasi untuk gaya bermain skuat Garuda
Bagi Francisco, timnas Indonesia memainkan sepak bola modern dan bermain kompak dari belakang ke depan sehingga menyulitkan timnya.
"Indonesia punya pemain bagus, mungkin menang karena beruntung tapi itu saya bercanda," kata Francisco saat memberikan keterangan pers seusai laga.
"Mereka main bagus tapi kami berhasil menahan gempuran yang dilakukan pemain Indonesia sepanjang laga. Kami kebobolan satu gol tapi Indonesia punya banyak peluang yang terbuang," ujarnya menambahkan.
(Baca Juga: 5 Pemain Versi Media Asing yang Bakal Bersinar di Piala AFF 2018, Ada Nama Gelandang asal Indonesia)
Meski memuji permainan tuan rumah, pria yang pernah bekerja untuk tim muda Manchester United U-17 dan U-18 itu enggan menyebut satu pemain Indonesia yang dianggapnya menonjol.
"Saya tak akan mengungkap nama karena Indonesia ini adalah tim muda. Saya tak mau menciptakan prahara. Saya cuma mau bilang indonesia punya serangan bagus," tutur pelatih berusia 77 tahun.
"Mereka main bagus dari sisi ke sisi, pergerakan bagus, mencipkan banyak peluang meski tak bisa mengonversi beberapa peluang. Tapi Indonesia tim muda dan punya potensi," ucapnya.
4. Sepak bola Asia dianggap telah berkembang
Secara khusus, Francisco Filho Joaquim puas dengan dua agenda uji coba yang dijalani timnya di Asia Tenggara.
Sebelumnya, Lindsay Rose Cs sudah melakoni laga uji coba kontra timnas Singapura yang berakhir dengan skor 1-1, pada Jumat (7/9/2018).
(Baca Juga: Inilah Starting XI Terbaik Asian Games 2018 Versi Media Asing, Ada 4 Pemain Asia Tenggara)
"Saya lihat ada banyak progress di sepak bola Asia. Di Singapura, mereka punya penyerang bagus di Indonesia juga," kata Francisco seusai laga.
"Indonesia punya bek bagus dan memainkan sepak bola modern. Kami sangat apresiasi ini, sangat terlihat ada kemajuan pada sepak bola Asia," ujarnya.
Timnas Indonesia senior mencatatkan clean sheet kelima mereka dari 12 laga terakhir yang mereka lalui bersama Luis Milla.
Pertahanan tangguh ini juga jadi ciri khas timnas U-23 di mana mereka mencatatkan 12 clean sheet dari 23 laga.
(Baca Juga: Luis Milla Dipuji Setinggi Langit oleh Media Asing, Gaya Bermain Garuda Muda Jadi Sorotan)
Pada laga kontra Mauritius, mereka membatasi lawan ke hanya tiga tembakan tepat sasaran berbanding tujuh dari timnas Indonesia.
Hansamu Yama Pranata kembali menjadi tembok kokoh di lini belakang dengan catatan 6 intersep, 7 clearance, 5 sundulan sukses, dan 4 tackle sukses kontra Mauritius.
5. Menikmati laga uji coba
Ia enggan memberikan saran demi kemajuan sepak bola Indonesia atau Asia secara umum. Menurutnya, sepak bola Mauritius tak lebih baik daripada Indonesia atau Asia.
"Jika kalian bertanya apa yang perlu dibenahi dari sepak bola Indonesia, bagaimana dengan Mauritius?" tuturnya berseloroh.
"Intinya saya sangat menikmati pertandingan di Indonesia kali ini," tuturnya singkat dan mendapat sambutan hangat seisi ruangan konferensi pers.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar