Teka-teki pelatih timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018 belum jelas, penawaran perpanjangan kontrak Luis Milla nyaris jatuh tempo. Sementara satu pelatih Liga 1, Simon McMenemy gencar diisukan melatih skuat Garuda.
Batas waktu yang diberikan PSSI ke Luis Milla terkait penawaran perpanjangan kontrak akan berakhir pada 14 atau 15 September 2018.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria.
“Kami sudah memberikan informasi kepada agen Luis Milla dan menunggu sampai 14 atau 15 September 2018 hingga mereka memberikan jawaban,” kata Tisha kepada BolaSport.com.
Ditengah deadline bagi Luis Milla, Simon McMenemy santer dikaitkan dengan timnas Indonesia untuk Piala AFF 2018.
Simon McMenemy bukanlah pelatih yang asing lagi, ia telah mengetahui budaya sepak bola Asia Tenggara, terlebih Indonesia.
(Baca Juga: Ada Korban di Balik Kemenangan Persib Atas Arema FC)
Pelatih asal Skotlandia itu telah melalang buana melatih berbagai klub di Asia Tenggara yakni Vietnam, Filipina, dan Indonesia.
Berikut lima fakta soal Simon McMenemy yang kini menjabat sebagai pelatih Bhayangkara FC.
1. Pelatih Timnas Filipina di Piala AFF 2010
Simon McMenemy pernah melatih timnas Filipina di Piala AFF 2010.
Pelatih 40 tahun itu mengantarkan Filipina ke semifinal Piala AFF untuk kali pertama.
Pemain-pemain seperti kiper Neil Etheridge dan Phil dan James Younghusband dibesutnya saat menangani timnas Filipina di Piala AFF 2010.
Setelah menangani timnas Filipina, Simon McMenemy melatih klub Vietnam Dong Tam Long An, lalu berlabuh ke Indonesia bersama Mitra Kukar pada musim 2011-2012.
Semusim berikutnya melatih Pelita Bandung Raya, pada 2014 hijrah ke Maladewa dengan klub New Radiant.
Pada 2014 ia kembali ke Filipina dengan melatih klub Loyola Meralco Sparks sampai 2016.
2. Menjuarai Liga 1 2017
Musim 2017, Simon McMenemy kembali ke Indonesia dengan melatih Bhayangkara FC.
Bersama Bhayangkara FC, Simon McMenemy meraih gelar bergengsi yakni menjuarai Liga 1 2017.
3. Pelatih Asia Tenggara terbaik 2017
Dengan prestasinya membawa Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 2017, ia mendapatkan penghargaan dari FourFourTwo sebagai pelatih Asia Tenggara Terbaik di musim itu.
Saat itu persaingan Liga 1 2017 sangat ketak adanya tim-tim kuat seperti Persib, Persija, Persipura, Bali United, PSM Makassar, hingga Madura United.
4. Ditolak di kampung halaman sendiri
Rupanya Simon McMenemy pernah ditolak melatih di kampung halamannya sendiri.
Ia pernah ditolak merasakan pahit ditolak Clyde FC yang berkompetisi di kasta kedua Skotlandia.
(Baca Juga: Milan Petrovic Sebut Penampilan Arema FC Turun di Babak Kedua)
"Beberapa tahun lalu saya mengirim CV ke Clyde dan sempat berbicara di telepon dengan presiden klub. Dia bilang 'Ini sangat mengesankan, tapi Anda belum pernah melakukan apa pun di Skotlandi," ucap McMenemy.
"Saya paham bahwa dia mengatakan yang sebenarnya, tapi semestinya diingat bahwa saya pernah membawa timnas bertanding di hadapan 90 ribu orang pada semifinal sebuah turnamen," katanya".
5. Menjadi perhatian media ternama Inggris
Gemilangannya bersama Bhayangkara FC menjadi juara Liga 1 2017 terdengar sampai tanah Inggris.
Media ternama Inggris, BBC melakukan wawancara dengan Simon McMenemy.
Dalam artikel di media tersebut memuat judul,"Simon McMenemy - the best British coach you've never heard of?"
Dalam tulisan tersebut menceritakan saat Simon McMenemy melatih di Filipina sampai menjadi juara Liga 1 2017 bersama Bhayangkara FC.
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar