Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, berbicara tentang tantangan berat yang bakal dihadapi Luis Milla apabila tetap menjadi pelatih timnas Indonesia.
Meskipun telah gagal memenuhi target terakhirnya yakni melaju hingga fase semifinal Asian Games 2018, Luis Milla tetap berhasil mencuri hati publik.
Publik pun sebelumnya telah ramai-ramai menyuarakan keingginan agar PSSI kembali menggunakan jasa Luis Milla.
(Baca Juga: Akibat Komdis PSSI, Ismed Sofyan Berniat Segera Pensiun dari Dunia Sepak Bola)
Pelatih pelatih asal Spanyol tersebut dinilai mampu membawa dampak besar terhadap perubahan gaya main skuat Merah Putih.
Namun demikian, satu hal yang menjadi sorotan federasi ialah rekor pertandingan yang diciptakan oleh skuat Merah Putih.
Padahal, kata Tisha, yang menjadi ukuran keberhasilan timnas level senior ialah hasil pertandingan.
Tentu, hal ini sangat berbeda dengan timnas di level kelompok umur seperti timnas U-16, U-19 atau U-23.
(Baca Juga: Jelang Piala AFF 2018, Ratu Tisha Komentari Daftar Catatan Kekalahan Luis Milla)
Pasalnya, tuntutan utama timnas di level kelompok umur ialah program pengembangan.
Di mana yang menjadi ukuran kesuksesan ialah keberhasilan para pemain untuk berhasil menembus timnas di level yang lebih atas.
"Orang boleh berbahagia dengan gaya bermain kita. Tapi prosesnya sudah dua tahun dan di level timnas senior itu mempertanyakan hasil, bukan lagi soal development," kata Ratu Tisha.
"Kita akan tantang Milla apakah siap untuk ada di posisi itu," ujarnya.
Selain itu, Ratu Tisha juga membeberkan rekor kemenangan Luis Milla yang dianggap gagal menang dari tim-tim besar.
(Baca Juga: Buntut Polemik Sanksi Komdis, Pengurus PSSI Dihujani Teror hingga Ancaman Pembunuhan)
"Karena memang belum melewati itu (deadline). Kami bicara itu dulu. Seperti yang diketahui bersama kalau teman-teman mengumpulkan statistik rekor timnas, sebetulnya kalau persiapan selama dua tahun dan dilihat itu kita tidak pernah menang melawan tim-tim yang sifatnya besar," ujar Ratu Tisha di Jakarta, Rabu (4/10/2018).
Milla memiliki banyak catatan sebab dinilai masih gagal mendulang kemenangan kontra lawan dengan ranking di atas Indonesia.
"Melawan Suriah, Bahrain, Korsel, Korut, Uzbekistan, padahal tim-tim yang datang itu lapis dua lho. Kemudian lawan Thailand dua kali kalah dan seri. Kita uji coba terus itu."
"Kita hanya sempat menang di Tsunami Cup itupun lawannya Mongolia, Brunei serta Laos."
"Jadi kami harus melakukan evaluasi secara menyeluruh karena Piala AFF 2018 tantangannya lebih besar lagi."
(Baca Juga: Di Tengah Masa Hukuman Komdis PSSI, Persib Bandung Terancam Didiskualifikasi dari Liga 1)
Timnas Indonesia akan menjalani dua laga uji coba melawan timnas Myanmar dan timnas Hong Kong sebagai persiapan Piala AFF 2018.
Laga melawan timnas Myanmar digelar pada 10 Oktober, sementara kontra Hong Kong pada 16 Oktober 2018.
Sebelumnya, PSSI belum pernah mengumumkan dimana kedua laga berstatus FIFA A Match Day itu akan dimainkan.
Kini, PSSI telah memutuskan bahwa kedua laga itu akan dimainkan di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.
"Stadion yang akan digunakan untuk uji coba timnas senior adalah di Wibawa Mukti," kata Ratu Tisha.
(Baca Juga: Pasca-diterpa Hukuman Berat, Mental Pemain Persib Mulai Terganggu saat Latihan)
"Karena Stadion Patriot (Chandrabhaga) dan Pakansari dalam pemeliharaan rumput untuk Piala Asia U-19 2018," ujarnya menjelaskan.
Tisha juga mengungkapkan bahwa Bima Sakti akan menjadi pelatih interim untuk kedua laga tersebut.
"Coach interim ini dengan Bima Sakti, sambil menunggu kepastian administrasi dengan Luis Milla," tuturnya.
"Apapun keputusan rapat Exco nantinya, kami akan melihat perkembangan Luis Milla dan soal ketersediaan waktu Luis Milla," ucapnya.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar