Perpisahan Luis Milla dan timnas Indonesia tampaknya cukup menarik perhatian berbagai penjuru, bahkan sampai ke sebagian belahan negara Timur Tengah.
Luis Milla dan timnas Indonesia resmi berpisah setelah muncul keputusan Komite Eksekutif PSSI pada Minggu (21/10/2018).
Dalam rilis resmi PSSI, Wakil Ketua Umum Joko Driyono mengumumkan hasil rapat Komite Eksekutif.
Dalam pernyataannya, PSSI resmi menunjuk Bima Sakti dan resmi tak melanjutkan kerja sama dengan Luis Milla.
Saat itu pula berbagai media di negara Timur Tengah ikut memberi perhatian soal kabar pemberhentian arsitek asal Spanyol.
Baca Juga:
- Piala AFF 2018, Tiga Pemain Jempolan yang Sama Sekali Tak Dapat Panggilan Timnas Indonesia
- Timnas Indonesia, Ini Sederet Pencapaian Garuda dari Berbagai Kelompok Umur pada 2018
- Timnas Indonesia, Lima Langkah PSSI Mendatangkan Kontroversi dan Tentangan Sana-sini
Media asal Mesir, Superkoora menyebut Luis Milla dipecat dari kursi pelatih timnas Indonesia.
Laiknya Superkoora, media asal Irak, Mondialar pun menganggap bahwa federasi melakukan pemecatan.
Jika Superkooa dan Mondiliar berbicara soal pemecatan, beda halnya dengan media asal Qatar, Alkass.
Dalam cuitan di akun resmi media itu, mereka menyoroti kata-kata perpisahan Luis Milla dengan Indonesia.
Pernyataan Milla yang menjadikan Indonesia sebagai rumah kedua menjadi titik sorot Alkass.
Dalam pengakuannya, Luis Milla akan menjadikan Indonesia sebagai rumah kedua karena memiliki banyak kenangan indah.
"Indonesia akan menjadi rumah kedua bagi saya, sebagaimana istri, asisten dan diri saya diperlakukan sangat baik di sana," sebagian kata-kata Luis Milla yang diungkap melalui akun Instagram pribadi.
المدرب الإسباني لويس ميا يعلن أنه لن يستمر في تدريب المنتخب الإندونيسي ويقول: "سأظل أشعر بأن #إندونيسيا هي بيتي الثاني" pic.twitter.com/AqN85hX8D5
— قناة الكأس (@alkasschannel) October 21, 2018
Pemberhentian Luis Milla dari jabatan kursi pelatih kepala timnas Indonesia memang banyak menimbulkan polemik bahkan pertentangan.
Mulai dari kabar pemutusan kontrak sepihak yang dilakukan PSSI sampai isu keterlambatan gaji Luis Milla.
Maka tak heran jika mantan pelatih timnas U-21 Spanyol itu membeberkan kebobrokan PSSI selama menukangi Garuda.
"Hari ini bukan hari yang mudah bagi saya, karena saya tidak akan melanjutkan melatih di Indonesia. Proyek selama satu setengah tahun telah selesai."
"Meskipun manajemen sangat buruk, pelanggaran kontrak, dan para pemimpin yang kurang profesional selama 10 bulan terakhir, saya merasa telah melakukan pekerjaan dengan baik," sebagian ucapan Milla dalam akun Instagram pribadi.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar