Timnas U-19 Indonesia Akan Hadapi Anak 17 Tahun Pengubur Tim Juara Bertahan Liga 1

Timnas U-19 Indonesia akan menghadapi lawan berat di partai perempat final Piala Asia U-19 2018.

Timnas U-19 Indonesia menantang timnas U-19 Jepang yang lolos dengan predikat juara Grup B.

Pertandingan timnas U-19 Indonesia versus timnas U-19 Jepang digeber di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Minggu (28/10/2018).

Timnas U-19 Jepang bukan lawan sembarangan, selain sebagai juara grup mereka juga mengantongi status juara bertahan Piala Asia U-19.

Pada gelaran Piala Asia U-19 2016, timnas U-19 Jepang sukses meraih gelar juara setelah menaklukan Arab Saudi lewat adu penalti.

Di lain sisi, mereka juga memiliki satu motor serangan yang memiliki julukan Messi-nya Jepang dan Asia, Takefusa Kubo.

Keberadaan Kubo cukup poluler sebagai bintang muda milik sepak bola Negeri Sakura.

Dari sekian catatan manis yang pernah ia torehkan, ada satu riwayat apik yang pernah dibuat di Indonesia.

Takefusa Kubo pernah menjadi momok nyata bagi juara bertahan Liga 1, Bhayangkara FC.

Pada 2017, Takefusa Kubo datang ke Indonesia bersama timnya saat  itu, FC Tokyo.

Pertandingan antara Bhayangkara FC versus Tokyo merupakan laga peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Jepang.

Baca Juga:

• Timnas U-19 Indonesia Kalahkan UEA dan Sukses Maju Babak Perempat Final Piala Asia U-19
• Timnas U-19 Indonesia Tekuk UEA, Egy Maulana dkk Balaskan Dendam Evan Dimas cs 4 Tahun Silam
• Jadwal Perempat Final Piala Asia U-19 2018, Timnas U-19 Indonesia Tanding Vs Jepang di Hari Sakral

Pertemuan kedua tim dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Sabtu (27/1/2018).

Pemain berusia 17 tahun itu berkontribusi besar untuk kemenangan 4-2 Tokyo atas Bhayangkara FC.

Takefusa Kubo ikut menyumbang dua gol kemenangan timnya, dan dua lainnya dicetak Masato Morishige dan Ryoichi Maeda.

Kini keberadaan Kubo menjadi ancaman tersendiri bagi timnas U-19 Indonesia terkhusus barisan pertahanan.

Terlebih lini belakang timnas U-19 Indonesia tengah dalam masalah setelah kebobolan tujuh gol pada babak grup.