Babak penyisihan grup Piala Asia U-19 2018 telah selesai digelar. Timnas U-19 Indonesia menjadi satu dari delapan tim yang berhak lolos ke fase perempat final.
Timnas U-19 Indonesia pastikan satu tempat di babak delapan besar seusai mengakhiri persaingan di Grup A Piala Asia U-19 2018 sebagai runner-up.
Sepanjang babak penyisihan grup, setidaknya ada sejumlah insiden yang menjadi perbincanga publik.
(Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Kirim Dua Wakil di Persaingan Gelar Top Scorer Piala Asia U-19 2018)
Bahkan salah satu media asing, Fox Sports Asia tak luput memberitakan lima kejadian yang mencuri perhatian dunia tersebut:
1. Patah tulang mengerikan yang dialami Ziyuvuddin Fuzaylov
80' Oh my! That's a very nasty injury!
So very unfortunate for the youngster who's now being taken to the hospital. Very sad this!#MASvTJK #AFCU19 pic.twitter.com/tSO6aocgKf
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) October 23, 2018
Pertandingan babak penyisihan Grup D antara Malaysia melawan Tajikistan menjadi mala petaka bagi Ziyuvuddin Fuzaylov.
Kaki kanan Fuzaylov Ziyovuddin patah setelah ditekel dari belakang oleh Nabil Hakim.
Baca juga
- Piala AFF 2018 - Timnas Indonesia Diremehkan Media dan Suporter Vietnam, Sang Pelatih Geram
- Media Asing Sebut Timnas U-19 Indonesia Tetap Bermain dengan 11 Pemain Meski Dapat Kartu Merah
- Lechia Gdansk Berharap Timnas U-19 Indonesia dan Egy Maulana Vikri Tembus Piala Dunia U-20
Pemain bernomor punggung 20 itu tengah bersiap menerima umpan dari salah satu rekannya.
Namun, Nabil Hakim yang berusaha merebut bola melancarkan tekel horor dari belakang dengan dua kaki sekaligus.
Kaki kanan Fuzaylov yang terjepit dan tak lagi mampu menahan bobot tubuhnya sendiri akhirnya patah.
2. Kapten Uni Emirat Arab menolak jabat tangan
كابتن المنتخب الاماراتي يرفض التصوير مع الحكام وكابتن المنتخب القطري قبل بداية المباراة. pic.twitter.com/FbFYjrvYeQ
— UAE News Sport (@action_news) October 18, 2018
Pertandingan perdana babak penyisihan Grup A Piala Asia U-19 2018 antara timnas U-19 Uni Emirat Arab dan Qatar diwarnai dengan nuansa politis.
Aksi bernuansa politis ini terjadi saat kapten UEA, Omar Ahmad, menolak untuk berjabat tangan dengan kapten Qatar, Nasser Abdulsalam.
(Baca Juga: Piala AFF 2018 - Timnas Indonesia Diremehkan Media dan Suporter Vietnam, Sang Pelatih Geram)
Aksi bernuansa politis ini terjadi saat keduanya bertemu dengan wasit sesaat sebelum memulai pertandingan.
Bahkan, Omar Ahmad juga menolak untuk berfoto bersama sesaat sebelum laga dimulai.
"Apa yang semestinya menjadi fokus di laga pembuka Piala Asia U-19 2018 ini adalah aksi-aksi pemain sepak bola di kawasan Asia. Namun, kali ini fokus tersebut teralihkan kepada tensi politik yang terjadi di kawasan Timur Tengah," tulis Fox Sports Asia.
3. Lagu kebangsaan Korea Selatan yang tertukar
Jordan vs Korea Selatan #AFCU19
Salah muter lagu kebangsaan pic.twitter.com/0NjxXS4Kjh
— INDOSUPPORTER (@indosupporter) October 23, 2018
Timnas U-19 Korea Selatan mengalami hal tak terduga sebelum laga kontra Yordania dalam laga kedua grup C Piala Asia U-19 2018, di Stadion Patriot, Bekasi, Jawa Barat,Senin (22/10/2018).
Sebelum pertandingan berlangsung, lagu kebangsaan Korea Selatan yang berjudul Aegukga, salah diputar menjadi lagu kebangsaan Korea Utara, Aegukka.
Sontak para pemain Korea Selatan yang sudah meletakkan tangan di dada terlihat kebingungan dan menghentikan nyanyiannya.
(Baca Juga: Media Asing Sebut Timnas U-19 Indonesia Tetap Bermain dengan 11 Pemain Meski Dapat Kartu Merah)
Wajah kebingungan juga tampak dari staf kepelatihan di bangku cadangan Taeguk Warriors.
Lagu kebangsaan Korea Selatan akhirnya diputar beberapa saat kemudian.
Ofisial dan staf Korea Selatan melayangkan protes usai laga. Dan kini melalui federasi sepak bolanya, KFA, Taeguk Warriors resmi melayangkan protes terhadap AFC pada Selasa (23/10/2018).
4. Selama dua detik, bola membentur gawang sebanyak tiga kali
8' How on earth did that stay out?!
Koreans hit all the three pieces of the woodwork but fail to score!#VIEvKOR #AFCU19 pic.twitter.com/6OkSbsZRDm
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) October 25, 2018
Laga pamungkas Korea Selatan saat melawan Vietnam turut diwarnai dengan kejadian yang unik.
Pemain Korea Selatan harus gigit jari setelah upaya mereka untuk menciptakan gol harus digagalkan tiang gawang.
Menariknya, dalam sebuah serangan, bola sepakan pemain Korsel harus membentur tiang gawang sebanyak tiga kali dalam kurun waktu dua detik.
(Baca Juga: Jelang Piala AFF 2018, Pelatih Timnas Vietnam Ungkap Bobrok Sepak Bola ASEAN Soal Pengaturan Skor)
Upaya pertama dilancarkan oleh Oh Se-Hun. Bola sepakan pemain bernomor punggung 9 ini membentur tiang gawang bagian kanan, kemudian bola berubah arah dan membentur tiang gawag sebelah kiri.
Masih belum cukup, bola rebound ini langsung disambar oleh Yim Jae-Hyeok.
Meski berada dua meter di depan sebuah gawang yang kosong, sepakan Yim Jae-Hyok malah memebentur tiang gawang sebelah atas.
Kedua pemain yang bernasib apes ini pun sama-sama gagal mencatatkan namanya di papan skor.
5. Timnas U-19 Indonesia, dan yang paling penting: suporter!
This win against UAE tonight will never be forgotten by the Indonesian football fans. A roller-coaster ride gets to an end as Indonesia qualify for the quarterfinal alongside Qatar from Group A.
Great effort from the home players, unreal!#IDNvUAE #AFCU19 pic.twitter.com/kBScnP5RRk
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) October 24, 2018
Indonesia disebut-sebut menjadi cerita yang paling besar selama turnamen Piala Asia U-19 2018.
Sebagai tuan rumah, timnas U-19 Indonesia harus susah payah untuk lolos ke babak selanjutnya.
Setelah membuat start positif usai menang 3-1 pada laga perdana melawan Taiwan, timnas U-19 Indonesia harus berjuang mati-matian pada laga kedua.
Baca juga
- Piala AFF 2018 - Timnas Indonesia Diremehkan Media dan Suporter Vietnam, Sang Pelatih Geram
- Media Asing Sebut Timnas U-19 Indonesia Tetap Bermain dengan 11 Pemain Meski Dapat Kartu Merah
- Lechia Gdansk Berharap Timnas U-19 Indonesia dan Egy Maulana Vikri Tembus Piala Dunia U-20
Secara dramatis, armada asuhan Indra Sjafri ditumbangkan timnas U-19 Qatar dengan skor tipis 5-6, pada Minggu (21/10/2018).
Bahkan, Indonesia sempat tertinggal dengan defisit gol yang cukup telak.
Kendati demikian, semangat juang tinggi yang ditampilkan punggawa Garuda Nusantara pada laga ini patut mendapat apresiasi.
Sempat tertinggal 1-6, Indonesia berhasil memangkas ketertinggalan menjadi 5-6 pada akhir laga.
81' RIVALDO SCORES AGAIN!
Crazy scenes here in Jakarta as the super-sub completes his hat-trick and Indonesia are only one goal away from equalising. Remember they were 6-1 down!
Qatar 6-5 Indonesia#AFCU19 pic.twitter.com/idhNdyuPEw
— FOX Sports LIVE! (@FSAsiaLive) October 21, 2018
"Todd Rivaldo yang masuk sebagai pemain pengganti berhasil merubah keadaan pertandingan ini. Ia sukses mencetak hat-trick hanya dalam waktu 16 menit," tulis Fox Sports Asia.
Kemudian, Fox Sports Asia juga menyoroti fanatisme pendukung Indonesia saat menyaksikan Garuda Nusantara berlaga.
Bahkan, ada sebuah kiasan yang digunakan Fox Sports Asia untuk menggambarkan dampak besar dari suporter tim tuan rumah.
(Baca Juga: Media Asing Sebut Timnas U-19 Indonesia Tetap Bermain dengan 11 Pemain Meski Dapat Kartu Merah)
Fox Sports Asia menggunakan istilah dalam ilmu kimia, yakni "katalis".
"Suporter Indonesia telah menjadi katalis atas penampilan menawan timnas U-19 Indonesia. Dan tentu, dukungan yang sama bakal dibutuhkan saat Indonesia menghadapi Jepang pada babak delapan besar," ujarnya.
Apabila diterjemahkan secara harfiah, katalis bisa memiliki dua arti.
Pertama, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), katalis dapat diartikan sebagai sebuah zat yang dapat mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu.
Kedua, menurut Cambridge Dictionary, katalis atau dalam Bahasa Inggris catalyst, dapat diartikan sebagai berikut: sebuah peristiwa atau seseorang yang mampu menyebabkan perubahan besar.
(Baca Juga: Jelang Piala AFF 2018, Pelatih Timnas Vietnam Ungkap Bobrok Sepak Bola ASEAN Soal Pengaturan Skor)
Apabila merujuk pada konteks peristiwa yang terjadi, maka pengertian katalis yang kedua menjadi lebih relevan dan tepat guna.
Hal ini bisa diartikan bahwa dukungan suporter Indonesia mampu menciptakan perubahan yang besar terhadap sebuah pertandingan.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | foxsportsasia.com |
Komentar