Mantan pelatih Liga Inggris, Sven-Goran Eriksson akan kembali bersua dengan anak didiknya di Piala AFF 2018.
Sven-Goran Eriksson ditunjuk sebagai pelatih timnas Filipina untuk Piala AFF 2018.
BolaSport.com melansir dari Tiebraker Times, Sven-Goren Eriksson akan menangani timnas Filipina untuk Piala AFF 2018 dimulai pada 13 November 2018.
Mantan pelatih timnas Inggris itu akan bergabung dengan penasehat Scott Cooper.
Scoot Cooper menjadi pelatih timnas Filipina di laga uji coba setelah pada 13 Juni lalu pelatih Terry Butcher mengundurkan diri secara tiba-tiba.
Baca Juga:
- Timnas U-19 Indonesia Alami Kerugian Saat Kalahkan UEA, 3 Kapten Jadi Sasaran
- Timnas U-19 Indonesia Dipuji Setinggi Langit, Pelatih Jepang Tak Janjikan Kemenangan Timnya?
- Timnas U-19 Indonesia Mesti Tahu, Satu Sisi Kelemahan Jepang
Dengan demikian Sven-Goran Eriksson akan bersua timnas Indonesia di laga pamungkas Grup B Piala AFF 2018 yang akan dihelat di Stadion Gelora Bung Karno, 25 November 2018, dimana timnas Indonesia dilatih oleh Bima Sakti.
"Pelatih kepala timnas Indonesia diputus rapat Exco hari ini, Bima Sakti menggantikan Luis Milla sebagai pelatih kepala," kata Yoyok Sukawi, sapaan akrab Alamsyah, kepada BolaSport.com melalui telepon, Minggu (21/10/2018) siang.
(Baca Juga: Sven-Goran Eriksson Jadi Nama Besar Dunia Kedua yang Jadi Daya Pikat Piala AFF 2018)
Keputusan tersebut sesuai dengan hasil dari rapat Exco PSSI yang digelar pada Minggu (21/10/2018).
Nantinya, Bima Sakti akan bekerja sama dengan Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy untuk melatih timnas Indonesia pada Piala AFF 2018.
Pada laga uji coba terakhir timnas Indonesia melawan Hong Kong, Kurniawan Dwi Yulianto mendampingi Bima Sakti sebagai asisten pelatih.
Sven-Goran Eriksson pun akan bertemu kembali anak didiknya saat melatih Sampdoria dulu, yakni Kurniawan Dwi Yulianto dan Kurnia Sandy.
Pada 1993 Kurniawan Dwi Yulianto, Kurnia Sandy, dan Bima Sakti tergabung dalam PSSI Primavera pada yang bekerjasama dengan Sampdoria.
Di mana saat itu Sven-Goran Eriksson melatih Sampdoria pada 1992-1997.
(Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Underdog untuk Melaju ke Piala Dunia U-20 2019, Kenapa?)
Kurnia Sandy pernah menjadi kiper ketiga tim utama Sampdoria pada musim 1996/1997, meskipun pada akhirnya ia belum mendapatkan menit bermain.
Lalu, Kurniawan Dwi Yulianto pernah dipuji oleh Sven-Goran Eriksson.
Kurniawan mampu melesatkan gol indah dari jarak 40 meter saat menggenapi kemenangan 4-0 Sampdoria atas Sestri Levante.
Ketika itu, Kurniawan memang cuma 25 menit beraksi untuk Sampdoria. Namun penampilannya sudah membuat Sven-Goran Eriksson, pelatih Sampdoria, mengacungkan jempolnya. "Potensinya besar," pujinya, dikutip BolaSport.com dari Juara.net.
Apa saja kelebihan Kurniawan? "Cepat, cerdik, dan cerdas," tukas "Mister", panggilan Eriksson, kepada BOLA di Bogliasco, markas Sampdoria di pinggiran kota Genoa.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar