Pelatih timnas U-19 Indonesia, Indra Sjafri, mengatakan bahwa ada kemajuan yang sangat positif sejak kepemimpinan Edy Rahmayadi menjadi Ketua Umum PSSI.
Salah satunya itu, banyak pembinaan pemain muda dan lisensi kepelatihan profesional yang dilakukan oleh PSSI.
PSSI pada musim ini memang sedang berkembang untuk menggelar pembinaan usia muda.
Salah satunya itu terlahirnya kompetisi Liga 1 U-16 2018 yang sebelumnya tidak pernah digelar.
Tak hanya itu, PSSI banyak bekerjasama dengan beberapa federasi sepak bola di berbagai negara untuk perkembangan pemain dan lisensi wasit.
Bahkan, demi memperbaiki kinerja wasit, PSSI menggandeng federasi sepak bola Jepang (JFA) untuk membantunya.
Baca Juga:
- Piala AFF 2018, Tiga Pemain Jempolan yang Sama Sekali Tak Dapat Panggilan Timnas Indonesia
- Timnas Indonesia, Ini Sederet Pencapaian Garuda dari Berbagai Kelompok Umur pada 2018
- Timnas Indonesia, Lima Langkah PSSI Mendatangkan Kontroversi dan Tentangan Sana-sini
"Ada kemajuan dari PSSI sekarang dalam memperhatikan usia muda dan juga memperbanyak pelatih berkualitas," kata Indra Sjafri.
Indra Sjafri mengatakan bahwa sejauh ini belum ada pelatih asal Indonesia yang memiliki lisensi A Profesional.
Sementara Jepang sudah memiliki 700 pelatih berlisensi A Profesional.
Menurut Indra Sjafri, itu salah satu hal yang membuat timnas U-19 Jepang sukses mengalahkan timnas U-19 Indonesia dengan skor 2-0 pada babak delapan besar Piala Asia U-19 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (28/10/2018).
Taktik yang dilakukan timnas U-19 Jepang tak lepas dari sosok pelatih dan pembinaan usia muda di sana yang sudah lama.
"Untuk sama-sama kita ketahui, Indonesia belum ada pelatih berlisensi A Profesional, sementara Jepang sudah 700," kata Indra Sjafri.
"Tapi apa yang Jepang tampilkan, saya percaya diri bahwa sepak bola Indonesia bisa lebih maju kalau pengelola sepak bolanya bisa seperti Jepang," tutup Indra Sjafri.
Editor | : | Ramaditya Domas Hariputro |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar