Federasi Sepak Bola Filipina membuat kejutan besar jelang digelarnya Piala AFF 2018 pada 8 November hingga 15 Desember 2018.
Mereka mengangkat Sven-Goran Eriksson untuk menangani tim nasional. Sven-Goran Eriksson merupakan pelatih berpengalaman.
Pelatih asal Swedia tersebut pernah membesut sejumlah top Eropa seperti AS Roma, Lazio, dan Manchester City.
Di level timnas, Eriksson juga sudah banyak makan asam garam.
Sebut saja timnas Inggris, Meksiko, dan Pantai Gading yang pernah merasakan sentuhan pelatih berusia 70 tahun tersebut.
Sven-Goran Eriksson is back in business.
The former England boss has taken charge of the Philippines.
Full story here: https://t.co/b5Wn46YT8R pic.twitter.com/gGUZMH6nxW
— BBC Sport (@BBCSport) October 27, 2018
Namun, Eriksson bukan nama besar pertama yang melatih di Asia Tenggara.
Dilansir BolaSport.com dari Foxsport mencatat ada 6 pelatih tersohor yang pernah bekerja di Asia Tenggara. Berikut urainnya:
1. Steve Kean (DPMM FC, Timnas Brunei)
Kean pernah menjadi pelatih sementara Blackburn Rovers, setelah klub Inggris tersebut memecat Sam Allardyce pada Desember 2010.
Pada November 2011, Blackburn mengonfirmasi bahwa Kean dipertahankan sebagai pelatih meskipun klub tersebut berada di posisi terbawa klasemen.
Namun, pelatih asal Skotlandia tersebut mendapatkan protes dari suporter lantaran Rovers hanya sekali meraih kemenangan sepanjang musim. Kean pun menjadi pelatih terburuk yang kedua di Rovers.
Kean lalu meninggalkan Rovers pada 28 September 2012.
Former Blackburn Rovers boss Steve Kean has won his first league title as a manager...https://t.co/HnlaT2fdzE pic.twitter.com/2x2We02F1l
— BBC Sport (@BBCSport) November 21, 2015
Setelah meninggalkan Rovers, Kean membesut DPMM FC yang bermain di Liga Premier Singapura pada 2013. Dia mampu membawa DPMM FC finis sebagai runner-up Liga Premier Singapura dan Piala Singapura.
Kean kemudian berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan membawa klub asal Brunei tersebut menjuarai Piala Liga Singapura (2014) dan Liga Premier Singapura (2015).
Pada 2014, Kean juga ditunjuk sebagai pelatih tim nasional Brunei di Piala AFF.
2. Peter Reid (Timnas Thailand)
Reid adalah sosok yang sangat dihormati dalan sepak bola Inggris. Saat sebagai pemain, dia pernah memperkuat Bolton Wanderers, Manchester City, dan Queens Park Rangers.
Dia juga menjadi salah satu pilar penting tim nasional Inggris di Piala Dunia 1986.
Dia lalu memulai karier kepelatihan dengan Manchester City pada 1990-1993 sebelum membesut Sunderland selama tujuh tahun.
Bersama Sunderland, dia dua kali sukses membawa tim tersebut menjuarai Divisi Championship pada 1995-2002.
Happy Birthday Peter Reid
My 1st City boss - who was yours? pic.twitter.com/bdfkCStykZ
— Thegingerwigmcfc (@thegingerwig) June 20, 2018
Pada 2008, Reid ditunjuk membesut timnas Thailand. Dia mengambil perna itu setelah absen selama empat tahun.
Reid sukses mencatatkan prestasi dengan membawa Thailand menjuarai VFF Cup di Vietnam pada 2008.
Namun pada September 2009, Federasi Sepak Bola Thailand (FAT) mengumumkan bahwa Reid meninggalkan timnas.
Setelah itu, Reid melatih Plymouth Argyle (Inggris) dan Mumbai City (India).
3. Bryan Robson (Timnas Thailand)
Robson memulai kariernya sebagai pemain bersama West Bromwich Albion pada 1972, sebelum pindah ke Manchester United pada 1981.
Robson kemudian menjadi legenda di Old Trafford setelah menjadi kapten terlama dalam sejarah Setan Merah.
Dia juga merasakan dua gelar Premier League dan tiga gelar Piala FA.
Setelah gantung sepatu, Robson melatih Middlesbrough selama tujuh tahun.
People saying Bryan Robson is a hypocrite.
— Sav (@jonmikesav8) March 31, 2018
No he is not.
Yes he went out and got absolutely hand carted with McGrath, Big Norm and Sparky and there was no social media.
He still be smashed on match day.
But when he ran out on that pitch for UTD HE DID THE BUSINESS. pic.twitter.com/xKHsCiF63Z
Dalam periode tersebut, Robson membawa Middlesbrough dua kali promosi ke Premier League dan tampil di tiga final Piala Liga.
Sempat melatih Bradford City dan Sheffield United, Robson didapuk menjadi pelatih Thailand pada 2009.
Namun, dia gagal bersinar bersama Thailand. Robson tak mampu membawa Thailand lolos dari babak penyisihan grup pada Piala AFF 2010.
Akhirnya, Robson memutuskan mundur dari Thailand pada Juni 2011.
4. Clodoaldo (Timnas Timor Leste)
Clodoaldo merupakan gelandang bertahan Brasil pada Piala Dunia 2970. Dia mencetak gol penyeimbang bagi Brasil pada babak semifinal melawan Uruguay.
Pesepak bola kelahiran Aracaju ini mengoleksi 38 caps untuk Brasil antara 1969 dan 1974.
Dia kemudian melanglang buana ke Asia Tenggara dengan menangani Timor Leste 2010. Kerjasama antara Clodoaldo dan Timor Leste tidak panjang. Dia hanya menangani tim tersebut selama tiga laga dengan catatan kekalahan.
5. Slavisa Jokanovic (Muangthong United FC)
Pada 28 Februari 2012, Jokanovic membesut Muangthong United FC.
Dalam musim pertamanya, Jokanovic membawa Muangthong United FC menjuarai Liga Premier Thailand.
Hebatnya, Muangthong United menjadi juara dengan catatan tidak terkalahkan.
6. Keisuke Honda (Timnas Kamboja)
Keisuke Honda merupakan pemain penting di timnas Jepang. Pada 2018, pemain yang pernah memperkuat AC Milan tersebut membela Jepang di Piala Dunia.
Dia kemudian mengambil keputusan besar dengan menerima tawaran Kamboja untuk menjadi pelatih timnas di Piala AFF 2018.
Honda bahkan rela tidak dibayar selama dua tahun membesut Kamboja.
I’m in Cambodia. Cambodia is one of a great country in Asia. I will visit local places. pic.twitter.com/ZR8FILyjxn
— KeisukeHonda(本田圭佑) (@kskgroup2017) August 12, 2018
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | Foxsport |
Komentar