Eks Pelatih Filipina Simon McMenemy memperkirakan, gaya permainan Timnas Indonesia versus Singapura akan menarik ditonton.
Singapura akan menjamu Timnas Indonesia dalam laga perdana Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Nasional, Kallang, Jumat (9/11/2018) pukul 19.00 WIB, dan disiarkan langsung oleh RCTI.
Simon McMenemy percaya, Singapura akan menghadapi Timnas Indonesia dengan transisi cepat dari belakang ke depan.
BACA JUGA
- Piala AFF 2018, Begini Kata Hansamu Yama Setelah Ditunjuk Jadi Kapten Timnas Indonesia
- Piala AFF 2018 - Timnas Indonesia Miliki Sang Peneror Pertahanan Singapura
- Piala AFF 2018 - Timnas Indonesia Punya Catatan Positif saat Jumpa Singapura
Simon McMenemy, yang kini melatih Bhayangkara FC, lalu menggambarkan gaya bermain Timnas Indonesia.
"Mereka tampaknya akan memainkan formasi seperti 4-2-3-1 dengan Evan Dimas sebagai salah satu gelandang bertahan, sejumlah pemain sayap yang cepat, dan Beto Goncalves barangkali di depan," papar Simon McMenemy, sebagaimana dikutip BolaSport.com dan SuperBall.id dari The New Paper, Kamis (8/11/2018).
Pria berusia 44 tahun dari Skotlandia itu menambahkan, "Indonesia memiliki beberapa pemain dengan penguasaan bola yang baik."
"Namun gaya mereka tak menahan bola terlalu lama, melainkan mengalirkan bola ke area sayap dengan cepat."
Menurut Simon McMenemy, ada tiga pemain yang akan menjadi kunci Timnas Indonesia, yaitu Evan Dimas serta dua hasil naturalisasi, Beto dan Stefano Lilipaly.
"Evan adalah salah satu gelandang terbaik di Asia Tenggara dalam hal umpan bola ke depan dan menciptakan sesuatu yang berharga terjadi."
Timnas Indonesia, imbuh Simon McMenemy, juga berhasil dalam memilih pemain naturalisasi.
Terhadap Stefano Lilipaly, misalnya, Timnas Indonesia memberi kepercayaan kepadanya dan pemain itu sanggup membayar lewat penampilan ciamik.
"Tidak banyak pemain seperti dia di posisinya, yang bisa merebut permainan dengan gaya khasnya."
"Stefano Lilipaly menonjol dan dapat mendorong tim maju dengan kekuatan karakternya."
Menurut Simon McMenemy, Timnas Indonesia juga memiliki striker kelahiran asing bernama Beto, yang tak ada di tim lain pada posisi itu, selain Filipina yang saat ini kebanyakan pemainnya memang kelahiran asing.
"Beto berpengalaman (pada usia 37) dan finisher yang sangat bagus."
"Berikan bola kepadanya di sekitar kotak penalti, dia pasti berbahaya."
Pengalaman Bima Sakti
Akan tetapi, persiapan Timnas Indonesia tak ideal setelah Luis Milla berhenti mendadak pada 21 Oktober 2018.
Asisten Luis Milla yang juga mantan pemain Timnas Indonesia, Bima Sakti, sejak tanggal itu menjadi pengganti.
Simon McMenemy yakin, peluang Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 akan bergantung pada manajemen permainan Bima Sakti.
"Apakah Bima Sakti dapat mengenali jika formasinya tidak berfungsi dan tahu bagaimana cara mengubahnya?"
"Karena Bima Sakti mungkin masih kurang berpengalaman di aspek melatih dalam pertandingan," jelas Simon McMenemy.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar