Legenda hidup sepak bola nasional, Ponaryo Astaman mengaku prihatin dengan gerakan memboikot dukungan terhadap timnas Indonesia yang sedang bertanding pada Piala AFF 2018.
Tagar #KosongkanGBK sempat populer di Twitter saat timnas Indonesia memainkan laga kandang melawan timnas Timor Leste pada matchday kedua fase Grup B Piala AFF.
Hasilnya, hanya ada 15 ribu penonton yang menyaksikan langsung pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Selasa (13/11/2018).
Gerakan pemboikotan itu diduga karena kekecewaan masyarakat terhadap federasi (PSSI) dan juga anjloknya permainan timnas Indonesia saat takluk 0-1 dari tuan rumah timnas Singapura pada matchday pertama Piala AFF.
"Kalau saya sebagai mantan pemain, prihatin dengan yang terjadi di suporter dan masyarakat belakangan ini," kata Ponaryo kepada wartawan, Jumat (16/11/2018).
"Karena bagaimana pun situasinya, terlepas dari apapun itu, timnas bertanding tanpa membawa masalah dimanapun."
(Baca juga: Andik Vermansah dan Evan Dimas Menuju Liga Thailand 2019)
"Misalnya itu ada masalah di federasi seperti yang banyak masyarakat katakan tapi timnas bertanding tidak hanya mewakili federasi, timnas bertanding tidak hanya mewakili PSSI," ujarnya.
Menurut pelatih Borneo FC U-19 itu, timnas Indonesia bertandinga dengan membawa kepentingan negara sehingga masyarakat harus memberikan dukungan penuh.
"Mereka membawa nama negara dan kita semua sebagai warga negara, mendukung timnas terlepas apapun yang terjadi. Dan mereka butuh dukungan dan suport dengan apa yang terjadi," tuturnya.
Timnas Indonesia akan menghadapi laga krusial kontra tuan rumah timnas Thailand pada fase ketiga Grup B Piala AFF di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11/2018).
View this post on Instagram
Editor | : | Dimas Wahyu Indrajaya |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar