Media asing, Fox Sports Asia, membeberkan lima alasan yang membuat Edy Rahmayadi harus mundur dari posisi Ketua Umum Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI).
Nama Edy Rahmayadi memang tengah menjadi sorotan di kalangan pecinta sepak bola Indonesia.
Penampilan kurang maksimal yang ditunjukkan timnas Indonesia di Piala AFF 2018 juga berimbas kepada Edy Rahmayadi selaku Ketua Umum PSSI.
Setelah kalah dari 2-4 Thailand di matchday ketiga Piala AFF 2018, netizen di Twitter ramai menyuarakan tagar #EdyOut.
Tagar tersebut berisi desakan dari netizen agar Edy Rahmayadi bersedia meninggalkan jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI.
Baca Juga:
- Piala AFF 2018 - Bambang Pamungkas Beri Pesan untuk Suporter Timnas Indonesia
- Piala AFF 2018 - Sebelum Timnas Indonesia, Gol Corner Kick Pemain Thailand Bersarang ke Gawang Klub Jepang
- Berita Timnas Indonesia - Skenario Kelolosan di Piala AFF 2018 hingga Tagar #EddyOut Jadi Trending Topik
Selain netizen dalam negeri, hashtag #EdyOut ternyata juga mengundang atensi dari media asing.
Fox Sports Asia mengulas kejanggalan-kejanggalan yang terjadi di timnas Indonesia selama berlaga di Piala AFF 2018 .
Media yang sama juga menuliskan lima alasan yang membuat Edy Rahmayadi layak mundur dari kursi Ketua Umum PSSI.
Dilansir BolaSport.com dari Fox Sports Asia, berikut lima alasan yang membuat Edy Rahmayadi harus mundur dari PSSI:
1. Penampilan buruk timnas Indonesia
Pertama kali Edy Rahmayadi ditunjuk sebagai Ketua Umum PSSI, timnas Indonesia mampu menembus final Piala AFF 2016 meski harus tumbang dari Thailand di partai final.
Namun, dua tahun setelah gelaran itu, prestasi timnas Indonesia merosot di turnamen tersebut.
Di Piala AFF 2018, peluang timnas Indonesia lolos ke semifinal tipis setelah menelan dua kekalahan dalam tiga laga pertama fase grup.
Dengan tiga poin dari tiga pertandingan, timnas Indonesia wajib memenangi laga terakhir kontra Thailand, Minggu (25/11/2018).
Tak cukup itu saja, timnas Indonesia juga butuh bantuan Thailand untuk mengalahkan Singapura dan Singapura dalam dua laga berikutnya.
(Baca Juga: Piala AFF 2018 - Misteri Mantan Kiper Timnas Indonesia Bikin Media Thailand Penasaran)
2. Kompetisi Liga 1 tetap bergulir meski timnas Indonesia sedang berlaga
Beberapa waktu lalu, Fox Sports Asia menyoroti Liga 1 yang tetap berjalan kendati timnas Indonesia tengah berlaga.
Menurut media yang sama, Liga 1 menjadi satu-satunya liga dunia yang melakukan hal tersebut.
Liga 1 masih berjalan saat Indonesia dikalahkan Singapura dengan skor 0-1, begitu pula saat Indonesia takluk 2-4 dari Thailand.
Hal itu membuat suporter timnas Indonesia kecewa dan, lagi-lagi, melayangkan protes di media sosial.
3. Kecerobohan dalam seragam timnas Indonesia
Kesalahan tak wajar dilakukan oleh timnas Indonesia saat menjamu Timor Leste pada matchday kedua Piala AFF 2018.
Kala itu, timnas Indonesia yang berseragam merah, tak mengenakan patch atau logo turnamen di lengan kanan jersey.
Padahal dalam peraturan yang dirilis oleh AFF, patch tersebut wajib dipasang oleh setiap tim yang berlaga.
Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI, Gatot Widakdo, mengakui bahwa pihaknya lalai dalam memasang patch tersebut.
“Sebelumnya kami sudah meminta kepada AFF terkait patch itu tapi baru diberi H-1 sebelum pertandingan. Ketika diberi, kami langsung memasang patch itu ke jersey away karena kan kami tim tamu. Itu juga kami buru-buru dan belum memasang patch di jersey merah,” kata Gatot.
Karena keteledoran tersebut, PSSI terancam sanksi Rp 73 juta dari AFF.
(Baca Juga: Piala AFF 2018 - Kejanggalan di Jersey Timnas Indonesia Bisa Berujung Sanksi yang Serius)
4. Kekerasan terhadap suporter
Fox Sports Asia juga menyoroti tindakan yang dilakukan Edy Rahmayadi kepada suporter yang menyaksikan laga PSMS Medan kontra Persela Lamongan di Stadion Teladan, Medan.
Dalam sebuah rekaman video yang kemudian tersebar luas di jagad maya, Edy Rahmayadi terlihat menampar suporter yang menyalakan flare di dalam lapangan.
Akan tetapi, Edy Rahmayadi berkilah dan membantah insiden penamparan tersebut.
"Saya hanya mencegah sanksi lain, itulah mengapa saya dekati suporter. Saya tak menampar siapa pun," tutur Edy Rahmayadi.
5. Rangkap Jabatan
Salah satu hal utama yang menjadi keresahan suporter timnas Indonesia kepada Edy Rahmayadi adalah perihal rangkap jabatan.
Setelah terpilih sebagai Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi kemudian ikut pemilihan Gubernur Sumatra Utara dan berakhir dengan kemenangan.
Dua posisi yang diemban Edy Rahmayadi tersebut, menurut suporter timnas Indonesia, tak akan bisa sejalan.
Bahkan, muncul petisi di change.org yang meminta Edy Rahmayadi mundur sebagai Ketua Umum PSSI dan telah ditandatangani oleh lebih dari 60 ribu netizen.
Namun hingga saat ini, Edy Rahmayadi belum bersedia melepaskan posisi Ketua Umum PSSI seperti yang diminta oleh suporter timnas Indonesia.
View this post on Instagram
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | foxsportsasia.com |
Komentar