"Yang kedua, kami punya anak cucu nantinya, jadi kami harus jadi contoh dan cerita yang baik untuk mereka," kata Ridwan.
"Kami mencari nafkah di sepak bola. Tidak mungkin kami menafkahi, memberikan uang haram kepada keluarga," ucapnya menambahkan.
(Baca juga: Pada Piala Indonesia 2018, Persebaya Surabaya Mungkin Tak Segarang di Liga 1)
PSSI Beberkan Alasan Mudahnya Mafia Bola Kangkangi Kompetisi Kasta Bawah https://t.co/ejjuQx8TCc
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 20, 2018
Lagi pula, masih menurut Ridwan, Alfred Riedl merupakan salah satu pelatih yang punya asas disiplin yang tinggi.
Jadi, amat kecil kemungkinannya bagi para pemain kala itu berhubungan dengan pihak-pihak luar untuk melancarkan praktik-praktik kotor.
(Baca juga: Miljan Radovic, Si Pemilik Buku 'Selangkah Lebih Maju' Jadi Pelatih Anyar Persib)
"Saat itu, wartawan saja sangat susah mendapatkan akses. Apalagi orang-orang lain yang tidak ada kaitannya dengan sepak bola," tutur Ridwan.
"Waktu itu, Alfred Riedl memberikan proteksi yang sangat ketat kepada kami. Jadwal makan, jadwal keluar, jadwal turun dari hotel pun dihitung sama dia karena euforianya tinggi sekali waktu itu," tuturnya mengakhiri.
(Baca juga: Keangkeran Kandang Persela Lamongan Akan Terus Berlanjut di Piala Indonesia 2018)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Kasus Pengaturan Skor Final Piala AFF 2010, M Ridwan PSIS Bantah Tudingan Rekannya Terlibat.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | jateng.tribunnews.com |
Komentar