"Jangan pernah paksa anak-anak 8-10 tahun berlatih sepak bola seperti remaja. Biarkan mereka bermain sepak bola dan menemukan kenikmatan."
Itulah salah satu penegasan yang disampaikan Yeyen Tumena, mantan pemain tim nasiona Indonesia, dalam acara diskusi membangun sepak bola usia dini di Universitas Flores, Ende, Minggu (23/7/2017).
Diskusi digelar oleh Universitas Flores dalam rangka memeriahkan pergelaran El Tari Memorial Cup 2017 di Kota Ende.
Peserta adalah pelatih sepak bola dan guru olahraga di Kota Ende.
"Rencana menggelar diskusi dan pertukaran ilmu seperti ini sudah lama ingin dilaksanakan oleh Ketua Yayasan Universitas Flores, Dr. Laurentius D. Gadi Djou," kata Anna Maria Gadi Djou, S.H.,M.Hum yang membuka acara.
Menurut Anna Mafria Gadi Djou, masyarakat Kota Ende sangat menggemari sepak bola walau belum serius membangun sepak bola sejak usia dini.
Hal tersebut tampak lewat antusiasme penonton yang memenuhi Stadion Marilongan, Kota Ende, di setiap pertandingan El Tari Memorial Cup 2017.
"Harapan kami, apa yang diberikan oleh Yeyen Tumena bisa menggerakkan kepedulian seluruh pihak di Ende untuk semakin peduli dengan pembinaan sejak usia dini," ucap Anna Maria Gadi Djou.
Dalam acara yang berlangsung hampir 5 jam tersebut, Yeyen tak hanya memaparkan bagaimana program melatih anak-anak usia dini hingga remaja.
Yeyen juga menceritakan aspek-aspek psikologis yang perlu diketahui para pelatih sepak bola hingga guru olahraga dalam pekerjaannya.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar