Komisi Disiplin (Komdis) PSSI belum menerima limpahan kasus pemalsuan identitas dari pemain Persiter Ternate U-17 saat berlaga di Piala Soeratin U-17.
Namun, PSSI sesungguhnya tidak perlu melimpahkan kasus tersebut kepada Komdis.
“Federasi bisa langsung menjatuhkan hukuman atas kasus pemalsuan identitas di Piala Soeratin U-17. Federasi tak perlu melimpahkannya ke Komdis. Untuk kasus ini federasi bisa memberikan hukuman,” kata Dwi Irianto, salah satu anggota Komdis PSSI.
Menurut dia, bukannya Komdis mengabaikan kasus tersebut. Komdis hanya menunggu laporan yang masuk dan kemudian disidangkan.
“Jadi, saat ini Komdis memang lebih bersifat pasif. Kami hanya menindaklanjuti kasus yang dilaporkan untuk disidangkan dan kemudian mengambil kesimpulan dari kasus tersebut,” ujarnya.
Mengenai kasus pemalsuan identitas, Dwi menilai federasi seharusnya menjatuhkan hukuman yang berat. Menurutnya kasus ini sudah mencoreng sepak bola nasional. Apalagi ini bisa dipidanakan secara hukum karena ada pemalsuan data diri.
(Baca juga: Kelas! Ini 4 Gol Roket Saddil Ramdani di Luar Kotak Penalti, Salah Satunya Mirip Gol Tanpa Baju Cristiano Ronaldo)
“Klub harus bertanggung jawab dan bisa dihukum berat. Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI yang bersangkutan juga harus dimintai pertanggungjawaban. Mereka dianggap gagal melakukan screening di tingkat regional,” kata Dwi yang akrab disapa Mbah Putih ini.
Kasus itu sesungguhnya menjadi pelajaran berharga bagi PSSI. Di setiap kompetisi usia dini selalu rawan pencurian umur. Untuk mengantisipasinya di Piala Soeratin tahun mendatang, Dwi menyarankan PSSI harus kembali melakukan screening di putaran nasional.
“Kompetisi usia dini rawan pencurian umur atau pemalsuan identitas. Tahun depan, PSSI harus lakukan screening lagi di tingkat nasional,” jawabnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar