18 berharap bisa menambah jam terbang pertandingan pemainnya dengan mengikuti turnamen internasional. Tampil di turnamen Singa Cup di Singapura, pelatih JIF U-18 Bettega tidak memasang target tinggi.
Dia tak membebani timnya meraih prestasi tinggi karena ini merupakan keikutsertaan pertama mereka di turnamen internasional yang digelar di CAGE Sport, Singapura, mulai Senin (6/11/2017) sampai Sabtu (11/11/2017).
“Keikutsertaan ini turnamen internasional merupakan bagian dari program klub dalam satu tahun. Target kami dalam satu tahun, tim mengikuti dua turnamen internasional dan lima turnamen nasional,” kata Bettega.
“Mengapa mengikuti event internasional? Pertimbangan kami, DI Yogyakarta memiliki potensi bagus untuk pesepak bola usia dini. Saya ingin mereka mendapat kesempatan bermain di luar negeri agar bisa menambah pengalaman,” ujarnya.
"Sejak di junior, pemain sudah harus dibiasakan menghadapi lawan dari luar," lanjutnya.
(Baca Juga: Anti Mainstream! Bepe Jatuh Cinta dengan Newcastle United karena Pemain Ini)
Turnamen Singa Cup tidak hanya diikuti tim U-18 tapi juga di berbagai level usia. Mulai dari U-8, U-10, U-12, U-14, U-16 dan U-18. Khusus U-18 ada tim putra dan putri
Untuk kategori U-18, ada tiga wakil dari Indonesia, yaitu JIF, SSB Maro Sebo U-18 dan Akademi Sepak bola Asahan U-18 yang sebagian pemainnya ikut mengantarkan PSSA Asahan menjadi runner up Piala Soeratin U-17 2017.
JIF yang masuk di Grup C bersaing dengan Ilonggo Young Booters FC U-18 (Filipina), Footskills Academy Melbourne U-18 (Australia) dan tuan rumah Academy Junior Football U-18.
JIF sendiri menurunkan 15 pemain. Pembiayaan tim selama mengikuti turnamen ditanggung sepenuhnya oleh klub.
“Dari panitia turnamen membatasi jumlah pemain hanya 16 saja. Jadi, kami membawa 15 pemain. Ini akan menjadi agenda tahunan kami mengikuti turnamen di luar negeri. Rencananya tahun depan kami mengikuti turnamen Gothia Cup di China,” jawab Bettega.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar