Singa Cup 2017 menjadi salah satu turnamen usia dini yang rutin digelar di Singapura. Hal ini menghadirkan berkah tersendiri bagi wasit-wasit di Negeri Singa ini.
Salah satu yang mengaku semang dengan banyaknya turnamen usia dini adalah wasit asal Singapura, Arzali.
Wasit yang sudah 15 tahun menjadi pengadil pertandingan sepak bola itu memiliki segudang pengalaman di berbagai level.
Arzali mengaku pernah menjadi wasit di kompetisi profesional di negaranya, seperti Liga Singapura dan juga tim nasional.
Namun, Arzali mengaku bahwa dirinya lebih menikmati menjadi pengadil di turnamen junior. Meski tidak mendatsngkan penghasilan yang besar, tetapi ada hal lain yang tidaknia temukan jika menjadi pengadil tim-tim profesional.
"Para pemain belia jauh lebih menghormati wasit di lapangan. Mereka juga tidak banyak berpura-pura dan berbicara kepada kami di lapangan," ucap Arzali saat ditemui BolaSport.com setelah memimpin final Singa Cup 2017 U-12 antara Imran Soccer Academy menghadapi Shahzan Junior, Kamis (9/11/2017).
"Banyak hal-hal lucu dan menggemaskan ketika memimpin pertandingan junior, tidak seperti di profesional yang banyak menuntut dan memprovokasi wasit," tuturnya.
Di pertandingan final, Imran Soccer Academy, yang merupalan wakil Indonesia berhasil menjadi juara setelah menang 5-0 atas Shahzan Junior.
Sedangkan di perebutan posisi ketiga mempertemukan dua wakil Indonesia, ASTAM Soccer Academy dan BLiSPI Bina Sentra berhasil dimenangkan oleh tim pertama yang disebut setelah menang adu penalti 5-4 setelah di 2x25 menit laga hanya bermain imbang 1-1.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar