Sikap tidak sportif sering kali dipertontonkan para atlet dan suporter di Indonesia. Hal ini tentu membuat pertandingan dan atmosfer menjadi tidak sedap untuk dilihat.
Hal ini sering kali terlihat, terutama di cabang sepak bola. Banyak sekali tindakan yang tidak patut dipertontonkan, baik dari pemain di lapangan dan juga pendukung di tribune penonton.
Sikap tidak bisa menerima kekalahan, melakukan kecurangan dalam bertanding, memprovokasi lawan atau wasit, hingga menyuap pemimpin pertandingan hingga saat ini masih sering kali terdengar.
Nilai-nilai seperti ini dipercaya dapat merusak pertandingan serta mental dari seluruh elemen yang terlibat.
Hal ini tentu harus menjadi perhatian serius dari semua pihak, terutama dari mereka yang memiliki kewenangan, serta mencari cara untuk bisa melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Salah satu contoh dalam bersikap sportif dipertontonkan oleh salah satu wakil Australia, Western Australia FC (WUFC) U-12, di ajang Singa Cup 2017.
(Baca Juga: 5 Pemain yang Tampil Mengejutkan di Liga 1 Musim Ini, Salah Satunya Kiper dengan 104 Penyelamatan)
Kekalahan 0-1 yang mereka dapat di babak perempat final ajang tersebut dari tim Indonesia, BLiSPI Bina Sentra Cirebon, Rabu (8/11/2017) di The Cage Sport Park, Turf City, Singapura, dapat diterima oleh anak-anak usia Sekolah Dasar itu secara kesatria.
Seusai pertandingan para pemain WUFC berpapasan dengan para pemain Bina Sentra di lapangan parkir, di mana kedua tim menunggu bus yang akan menjemput mereka.
Beberapa pemain WUFC yang melihat keberadaan tim yang menyingkirkan mereka itu secara spontan berteriak menyerupai selebrasi Bina Sentra seusai mengalahkan mereka.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar