Bintang Muda Singapura, Irfan Fandi, memiliki mimpi besar dalam karier di sepak bolanya.
Irfan Fandi adalah anak salah satu legenda sepak bola Indonesia, Fandi Ahmad.
Di Indonesia, Fandi Ahmad pernah bermain untuk Niac Mitra yang sekarang dikenal dengan Mitra Kukar sebelum akhirnya membela klub Belanda, FC Groningen.
Bersama Niac Mitra, Fandi Ahmad berhasil membantu tim mempertahan gelar yang sebelumnya sudah mereka raih pada 1982.
Setelah mengakhiri kariernya sebagai pesepak bola, Fandi Ahmad sempat kembali ke Indonesia lagi untuk menjadi pelatih Pelita Jaya pada 2007.
(Baca Juga: Hadiah Juara Persebaya Hanya Cukup Membayar Pelatih Anyar Persib Selama 1 Bulan)
Mengikuti jejak ayahnya, Irfan Fandi memiliki karier yang gemilang di dunia sepak bola.
Saat ini Irfan masih terdaftar sebagai pemain klub Singapura, Home United, yang mengakhiri musim 2017 di posisi tiga klasemen akhir.
Baru-baru ini Irfan terpilih sebagai pemain muda terbaik Home United musim 2017.
Namun rumor mengatakan bahwa Irfan saat ini akan bergabung dengan klub Thailand, Bangkok Glass.
Bahkan postingan terakhirnya di Instagram membuat para fansnya yakin bahwa pesepak bola 20 tahun itu akan meninggalkan Home United dan bergabung dengan klub Thailand.
Ini semakin membuktikan bahwa Irfan tak memiliki rencana untuk mengikuti jejak ayahnya merumput di Indonesia.
Dilansir BolaSport.com dari FourFourTwo, Irfan memiliki mimpi yang tinggi untuk kariernya.
Tidak muluk dan berencana bermain untuk tim besar dunia, setidaknya Irfan berencana bermain di Eropa.
" Saya masih berencana untuk bermain di Eropa dan kontrak yang mereka tawarkan lebih dari setahun, jadi saya mempertimbangkan untuk jangka panjang, " ungkap Irfan pada The New Paper.
"Jika saya bisa bermain secara profesional di Eropa, itu jelas skenario terbaik. Saya tidak ingin terjebak di sini."
Liga Thailand akan dijadikan Irfan sebagai pijakan awal untuk menapaki karier selanjutnya hingga di Eropa.
Untuk itu, Irfan juga punya rencana bermain di tingkatan liga yang lebih baik seperti Jepan dan Korea Selatan sebelum benar-benar ke Eropa.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | FourFourTwo.com |
Komentar