Eks Ketum PSSI periode 2012-2013, La Nyalla Mattalitti resmi maju dalam Pilgub Jawa Timur 2018.
La Nyalla Mattalatti maju mewakili partai Gerindra yang diketuai oleh Prabowo Subianto.
Ia pun tampak optimistis untuk memenangkan Pemilihan Gubernur Jatim 2018.
Optimisme itu didapatnya tentu berdasarkan dari aspirasi masyarakat yang ia dapat selama turun di berbagai daerah.
"Saya menangkap getaran yang kuat dari rakyat, tentang kerinduan pada perubahan, dan masyarakat yang lebih berkeadilan," ujar La Nyalla.
Namun menurut pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura, Surochim, langkah La Nyalla tak akan mudah.
(Baca Juga: Ada yang Aneh dari Daftar Pemain yang Disodorkan Mario Gomez ke Manajemen Persib Bandung)
Hal ini dikarenakan ketatnya jadwal untuk melengkapi segala keperluan.
La Nyalla diminta untuk segera melengkapi persyaratan pencalonan dan kelengkapan pemenangan.
Jika semua syarat tidak dipenuhi hingga tanggal 20 Desember 2017, maka setelahnya surat tugas tersebut otomatis tidak berlaku.
Tentu, jika dihitung hanya 10 hari saja, La Nyalla harus penuhi semua syarat yang diajukan oleh DPP Gerindra.
Melihat hal tersebut, menurut pengamat politik, peluang dari La Nyalla masih terbuka, meskipun butuh perjuangan ekstra.
(Baca Juga: Top Scorer Persis Solo Dilepas dengan Cara yang Tidak Pantas)
"Karena yang tertinggal hanya PAN, sementara PKS hampir pasti ke Gus Ipul, ini berat dan butuh kerja keras," ujar Surochim seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun Jatim, Selasa (12/12/2017).
Jika berhitung, Gerindra hanya mempunyai 13 kursi, dan kurang 7 kursi lagi untuk bisa maju ke Pilgub Jatim.
Sedangkan Gerindra juga harus punya perhitungan mengenai tokoh yang diusung, apakah punya magnet yang kuat untuk bisa menarik koalisi.
Langkah membuat poros baru memang pilihan paling menguntungkan bagi Gerindra, karena punya efek electoral yang bagus bagi partai di Pilleg dan Pilpres.
Editor | : | Jalu Wisnu Wirajati |
Sumber | : | Tribun Jatim |
Komentar