Bhayangkara Papua Football Festival. Spanduk, poster, dan berbagai media lain bertemakan kegiatan sepak bola usia ini begitu mudah terlihat di Jayapura, Papua.
Acara puncak memang Kamis, 14 Desember 2017. Akan tetapi, babak penyisihan yang melibatkan anak-anak Papua dari 28 kabupaten digelar sejak sehari sebelumnya.
Kegiatan utama di Stadion Mandala Jayapura adalah menggelar coaching clinic yang melibatkan lebih dari 1.000 anak dari berbagai daerah di Papua.
Oleh MURI, jumlah anak yang mengikuti pelatihan oleh Yeyen Tumena dkk dari Bhayangkara FC adalah 1.030 dan menjadi rekor baru untuk coaching clinic sepak bola.
Keterlibatan Bhayangkara FC dalam kegiatan ini memang merupakan tindak lanjut dari keinginan Kapolri Tito Karnavian.
(Baca Juga: Bhayangkara Papua Football Festival 2017: Rekor MURI dan Masa Depan Cerah Sepak Bola Papua)
Tito Karnavian ingin pihak Kepolisian Indonesia dapat membaca perintah Presiden RI Joko Widodo agar Polri terlibat aktif dalam membangun sepak bola di Nusantara.
Lewat Kepolisian Daerah di seluruh Indonesia, Bhayangkara Football Academy dibentuk untuk membantu mengumpulkan dan mengembangkan bakat anak-anak di berbagai daerah.
"Tentu kami tidak bergerak sendirian. Kami harus menggandeng pihak-pihak lain, termasuk pemerintah daerah, Asprov PSSI, dan pihak swasta seperti Bank Negara Indonesia," ucap Kapolda Papua, Irjen Boy Rafli Amar dalam di Stadion Mandala Jayapura, Kamis (14/12/2017).
Di Liga 1 2017, Bank Negara Indonesia (BNI) menjadi salah satu sponsor tim Bhayangkara FC yang berhasil tampil sebagai juara.
Begitu pula dengan kegiatan Bhayangkara Papua Football Festival 2017 yang mementaskan tim-tim muda dari berbagai kabupaten di Papua untuk mencari sejumlah pemain yang akan membela Papua di kompetisi Danone Cup 2018.
"BNI memang berkomitmen membantu Kepolisian Daerah untuk membangun sepak bola. Tentu tidak hanya kami, perusahaan-perusahaan lain di Papua harus ikut membantu dan berperan aktif," ujar M. Harsono, Vice President CEO Region BNI Papua kepada BolaSport.com.
"Lihatlah betapa anak-anak di Papua punya bakat sepak bola yang baik," kata pria ramah yang akrab dipanggil Pak Sonny ini.
(Baca Juga: Penerus Boaz Solossa Itu Bernama Sandro Masoka)
M Harsono mengaku, ia akan mengajak perusahaan-perusahaan lain bergerak dan membantu sepak bola usia dini di Papua.
Termasuk menggelar kompetisi berjenjang usia dini selain menunggu pertandingan kualifikasi untuk Danone Cup?
"Kita lihat nanti bagaimana reaksi perusahaan-perusahaan dan tentu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi. Yang jelas, kami akan siap membantu program Kepolisian Daerah dalam membangun sepak bola usia dini," ucap M Harsono.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar