Tim pelajar U-16 Indonesia mengakhiri tur dalam rangka uji coba di Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan hasil imbang. Mereka bersua timnas U-16 Timor Leste pada laga pamungkas ini.
Bermain di Lapangan Bintang Timur Academy, Kabupaten Belu, Atambua, tim pelajar U-16 Indonesia menahan dengan skor 2-2 timnas U-16 Timor Leste, Sabtu (16/12/2017) petang.
Laga ini dalam rangka pertandingan sepak bola persahabatan di perbatasan.
Sebelumnya, tim pelajar U-16 Indonesia binaan Kemenpora itu mampu menang 4-0 atas tuan rumah Bintang Timur.
Untuk laga kontra timnas U-16 Timor Leste, tim pelajar U-16 kebobolan dulu pada menit kedelapan melalui sepakan penalti penyerang bernama Gali.
(Baca juga: Resmi, Satu Lagi Kiper Singapura Gabung Klub Liga Thailand untuk Musim 2018)
Setelah kebobolan, permainan tim pelajar U-16 justru semakin berkembang.
Hasilnya pun terlihat pada babak kedua, baru tiga menit laga dimulai Satria Arya Guntara sukses menggetarkan jala Timor Leste.
Lalu disusul gol kedua Alif Jaelani pada menit ke-47, sehingga anak asuhan Maman Suryaman berbalik unggul 2-1.
Sayang, keunggulan tersebut gagal dipertahankan hingga laga berakhir.
(Baca juga: Pesepak Bola Naturalisasi Ini Terlibat Pengaturan Skor dan Terancam Kehilangan Kwarganegaraannya)
Lima menit jelang bubar, Timor Leste mampu menyamakan keadaan menjadi 2-2 melalui tendangan keras Muzinho dari jarak 30 meter.
Bola yang licin karena hujan sepanjang laga membuat kiper tim pelajar U-16, Viddy Adam tak mampu menguasai bola dengan baik.
”Kami menguasai permainan dan mendikte lawan. Dua gol lawan semua dari bola mati,” kata Fary D. Francis, Manajer tim pelajar U-16 Indonesia.
“Gol pertama lawan juga kontroversial, karena asisten wasit tidak mengangkat bendera. Jadi, hukuman penalti itu mestinya tidak ada," tuturnya.
(Baca juga: Batal Rekrut Pemain Indonesia, Klub Liga Super Malaysia Ini Seleksi Bek Singapura)
Fary melihat potensi para pemain tim pelajar U-16 sangat bagus.
”Saya akan meminta manajemen tim nasional PSSI mengikutsertakan mereka dalam seleksi timnas U-16 atau U-19," kata Fary, yang juga Ketua Departemen Sports Intelligence PSSI itu.
Deputi III Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta menuturkan, bahwa berbagai langkah yang telah dilakukan oleh mereka sudah terlihat hasilnya.
(Baca juga: Blitar United Juarai Liga 3 Musim 2017 dan Obati Kekecewaan Dua Saudara Tuanya)
Untuk itu, dia menekankan jika federasi sepak bola harus mengawal terus.
”Pemerintah melalui Kemenpora sudah menyiapkan tim muda bagi Indonesia yang terus terkawal secara tersistem dan berkesinambungan dengan kualitas permainan yang mumpuni.”
“Sehingga, federasi seharusnya mampu mempergunakannya sesuai proyeksi," ucap Isnanta.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar