Presiden Borneo FC, Nabil Husein, mengutarakan dua alasan mengapa klubnya menurunkan tim yang berbeda pada Piala Presiden.
Sejak Piala Presiden 2017, Borneo FC tampil pada turnamen pramusim tahunan tersebut dengan tim kedua yang diberi nama Borneo FC II.
Pada edisi 2018, Borneo FC II kembali tampil di Piala Presiden dengan berisikan pemain-pemain muda dan pemain asing seleksi.
(Baca juga: Jakmania, Ini Perbandingan Biaya Sewa SUGBK dan Stadion Patriot)
Akan tetapi, tim berjulukan Pesut Etam tersebut dipastikan gagal lolos ke babak 8 besar setelah menelan dua kekalahan beruntun di fase grup.
"Pertama, Piala Presiden selalu diadakan saat Borneo FC baru kumpul. Jadi, jika ikut pun kami tidak akan maksimal plus risiko cedera yang tinggi," ucap Nabil Husein kepada BolaSport.com, belum lama ini.
(Baca juga: Kembali ke Singapura, Pelopor Pesepak Bola Naturalisasi Asia Tenggara Kini Melatih)
"Kedua, Borneo FC II dan Piala Presiden adalah momen untuk pemain muda kami mengasah mental dan jam terbang. Ditambah, sebagai ajang seleksi pemain asing yang ingin bermain di Indonesia," tutur dia.
Kali ini, Borneo FC II juga dilatih oleh duet juru taktik muda sekaligus legenda sepak bola Indonesia, yakni Ponaryo Astaman dan Kurniawan Dwi Yulianto.
(Baca juga: Kalah Telak dan Tersingkir dari Liga Champions Asia, Klub Kaya asal Malaysia Bakal Jadi Musuh Persija)
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar