Hasil imbang melawan Bhayangkara FC dengan skor 1-1 dalam pertandingan Grup E Piala Presiden 2018 di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang pada (25/1/2018), tidak sepenuhnya membuat kubu Persela puas.
Mereka mengaku kecewa dengan beberapa keputusan wasit.
"Sebenarnya pertandingan berjalan cukup bagus. Tapi, saya sesalkan wasit tidak meniup peluit atas handball yang dilakukan pemain Bhayangkara," ujar pelatih Persela, Aji Santoso, kepada BolaSport.com usai pertandingan.
Kendati mempertanyakan kepemimpinan wasit, Aji mengakui bahwa pertandingan berjalan cukup seru. Dua tim sama-sama memperagakan permainan menyerang.
Keunggulan awal Bhayangkara FC melalui Herman Dzumafo di menit ke-35 juga tidak melemahkan semangat Persela.
"Pertandingan berlangsung dengan seru. Pada pertandingan tadi sebenarnya kami mengincar poin penuh. Ada kemungkinan lolos, tapi berat karena di beberapa grup ada runner-up yang mengantongi enam poin," ujar Aji.
(Baca juga: Indonesia Masters 2018 - Fitriani Ungkap Penyebab Kekalahan dari Ratchanok Intanon)
Pada babak kedua Persela memang meningkatkan tempo permainan. Pergerakan gelandang asal Tajikistan Fatkhulo Fatkhulloev cukup merepotkan barisan belakang Bhayangkara FC.
Persela menuai hasil pada menit 80 lewat gol Sugeng Efendi yang berhasil menceploskan bola ke gawang kiper Bhayangkara FC Awan Setho Raharjo.
"Pada babak kedua memang ada perubahan signifikan. Itu dibuktikan 15 menit terakhir kita kuasai serangan," tutur Aji.
| Editor | : | Andrew Sihombing |
| Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar