Memiliki naluri mencetak gol cepat dalam dua pertandingan terakhir Piala Presiden 2018 tidak membuat pelatih Arema FC, Joko Susilo sepenuhnya puas.
Joko justru khawatir jika timnya menjadi terlena karena keasyikan menyerang.
Joko menilai bahwa harus ada keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Jika hal itu tidak dilakukan maka akan membawa kerugian besar bagi Arema FC.
“Saya terus menginstruksikan kepada pemain untuk menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan,” ujar pelatih yang akrab disapa Getuk itu.
Kekhawatiran Joko memang sudah terbukti di dua pertandingan Piala Presiden 2018 yang sudah dijalani oleh Arema FC.
Paling fatal adalah saat berhadapan dengan Persela Lamongan pada laga perdana yang digelar di Stadion Gajayana, Kota Malang pada (20/1/2018).
Saat itu, tim berjuluk Singo Edan ini tidak bisa mempertahankan keunggulan.
Padahal, mereka sudah berhasil membuka keunggulan saat pertandingan berjalan dua menit oleh gol Thiago Furtuoso.
Ketika sudah unggul dua gol, Persela akhirnya justru mampu menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
(Baca juga: Top Scorer Liga 1 2017 Jadi Bagian Pesta Gol Klub Thailand di Malaysia)
Situasi yang sama terjadi pada laga kedua saat berhadapan dengan PSIS Semarang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada (25/1/2018).
Saat unggul dengan skor 3-0, lagi-lagi Arema FC lengah dalam mengamankan daerah pertahanan.
Akibatnya, PSIS bisa memperkecil kedudukan menjadi 1-3.
Kondisi tersebut menurut Joko tidak boleh berlarut-larut, menurutnya hal itu lebih pada persoalan mental pemain yang harus lebih dikuatkan. “Ini hanya soal mental. Takutnya nanti akan dibalas lebih banyak gol lagi,” papar Joko.
Dalam laga berikutnya, Arema FC akan berhadapan dengan Bhayangkara FC di Stadion Kanjuruhan pada (30/1/2018), duel dua tim ini dipastikan seru, karena keduanya sama-sama mengantongi satu kemenangan dan satu hasil imbang.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar