Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, mengaku heran dengan tingkah laku dari suporter Arema FC yang datang memenuhi Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, saat kedua tim bertemu dalam laga terakhir Grup E Piala Presiden 2018, Selasa (30/1/2018).
Menurut Simon, apa yang dilakukan Aremania (Suporter Arema FC) sangat tidak masuk akal.
Simon merasa heran ketika salah satu pemainnya T.M Ichsan dilanggar keras oleh gelandang Arema FC, Hanif Sjahbandi, pada babak pertama. T.M Ichsan terlihat kesakitan setelah tekel Hanif mengenai tulang kakinya.
Pelanggaran keras itu memicu bench Bhayangkara FC untuk memberikan komentar pedas kepada wasit. T.M Ichsan pun tidak bisa melanjutkan pertandingan dan digantikan oleh Wahyu Subo Seto.
"Ketika ada pemain usia 20-21 tahun kena takling hingga harus ditandu, tapi penonton tepuk tangan. Rasanya saya tidak mau banyak berkomentar," kata Simon.
"Saya juga tidak mau berkomentar apapun tentang kepemimpinan wasit," ucap Simon menambahkan.
Dalam laga itu, Bhayangkara FC bermain imbang tanpa gol melawan Arema FC. Hasil itu membuat juara Liga 1 2018 itu gagal melaju ke babak delapan besar Piala Presiden 2018 dikarenakan kalah selisih gol dari Arema FC.
Menurut Simon, pertandingan melawan Arema FC merupakan laga yang sulit. Pelatih asal Skotlandia itu melihat Arema FC bermain seperti biasanya dengan menunjukan kualitasnya.
"Soal gaya Arema FC, saya tidak mau jelaskan. Tapi, saya rasa semua sudah tahu bagaimana Arema FC bermain saat bermain di kandang," kata Simon.
Setelah pertandingan itu, Bhayangkara FC langsung kembali ke Jakarta. Simon akan memimpin kembali sesi latihan The Guardian pada Senin (5/2/2018).
Editor | : | Gangga Basudewa |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar