PSMS Medan bakal bersua Persebaya Surabaya pada babak delapan besar Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan, Solo, pada Sabtu (3/1/2018) sore.
Laga tersebut diprediksi akan berlangsung menarik.
Selain bertajuk duel klasik, laga nanti juga mengingatkan kembali pada final kompetisi Liga 2 musim 2017.
Bajoul Ijo, julukan Persebaya, ketika itu berhasil menjadi juara usai menang 3-2 atas PSMS melalui perpanjangan waktu.
Bagi pelatih PSMS, Djadjang Nurdjaman, Persebaya bukan lawan yang asing lagi. Mereka sudah saling tahu kekuatan tim.
(Baca Juga: Bali United Waspada Kebangkitan Madura United)
Namun, hanya ada kendali sedikit baginya ketika PSMS mendapat jadwal main di sore hari.
"Yang masalah adalah kami kembali bermain sore hari," ujar Djajang dikutip BolaSport.com dari Tribun Medan, Kamis (1/2/2018).
"Karena kami waktu tampil siang hari di Bandung juga berbeda penampilan dengan di malam hari. Pemain kita lebih cepat terkuras energinya kalau main sore," tuturnya.
Berlaga di di sore hari dianggap sangat berdampak bagi skuat Ayam Kinantan.
Satu-satunya kekalahan PSMS di Grup A Piala Presiden kontra Sriwijaya juga terjadi saat pertandingan digelar sore hari.
(Baca Juga: Besok, Persija Perkenalkan Jersey Anyar)
Legimin Rahardjo dan kolega juga dinilai bermain di bawah performa semestinya.
Akan tetapi, Djanur tak lantas menyerah. Ia mengaku telah mempersiapkan timnya, termasuk berlatih dengan cuaca yang panas.
"Bukan berarti main sore hari kami akan kalah atau jelek lagi performanya. Kami akan kerja keras dan coba antisipasi itu. Kemarin kami juga sudah coba di Inalum dengan cuaca panas," tutur eks pelatih Persib Bandung itu.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | Tribun Medan |
Komentar