Di antara semua perempat finalis Piala Presiden 2018, rataan penguasaan bola Persebaya yang mencapai angka 59,3% hanya kalah dibandingkan Bali United.
Persebaya Surabaya lolos ke perempat final Piala Presiden 2018 sebagai juara Grup C untuk fase penyisihan.
Sempat terpeleset hasil imbang 1-1 kontra PS TNI pada laga pembuka, skuat Bajul Ijo meraih poin sempurna atas Perseru Serui dan Madura United.
Laga melawan dua klub yang disebut terakhir dilewati tanpa kebobolan.
(Baca juga: Tiga Mimpi Buruk Indonesia di Piala AFF 2010 Bersatu pada Liga Super Malaysia 2018)
Selain meyakinkan, performa Osvaldo Haay dkk selama fase grup juga memperlihatkan permainan penuh nyali racikan pelatih Angel Alfredo Vera.
Tolok ukurnya sederhana, yakni keberanian Persebaya memainkan sepak bola berbasis ball possession.
Dari tiga pertandingan di fase grup, tingkat penguasaan bola Persebaya mencapai rata-rata 59,3 persen sebagaimana data yang diolah BolaSport.com dari Labbola.
Harga dan Jumlah Tiket Babak Perempat Final Piala Presiden 2018 https://t.co/q7CA6aaxIY
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 1, 2018
Di antara seluruh perempat finalis, hanya Bali United yang punya tingkat penguasaan bola lebih tinggi (59,6 persen).
Status sebagai tim promosi dari Liga 2 membuat keberanian Persebaya memeragakan penguasaan bola sebagai hal luar biasa.
Bandingkan dengan sesama tim promosi, PSMS Medan, yang cuma menorehkan penguasaan bola rata-rata 46 persen di fase grup Piala Presiden 2018 dan banyak memakai skema serangan balik.
Jangan kira kenyamanan Feri Pahabol Cs dalam memainkan si kulit bundar hanya terlihat saat menghadapi tim semacam PS TNI atau Perseru.
Ketika tampil di laga pamungkas Grup C kontra Madura United, yang dihuni sejumlah pemain bintang, catatan ball possession Bajul Ijo mencapai angka 62 persen.
(Baca juga: Klub Promosi Liga Malaysia Ini Punya Ambisi Besar, Salah Satu Andalannya dari Indonesia)
Karakter permainan Persebaya ini cukup spesial mengingat Persebaya berstatus sebagai tim promosi dari Liga 2 musim 2017.
Selain itu, skuat Bajul Ijo hanya diperkuat dua pemain asing, yakni Otavio Dutra serta Robertino Pugliara.
Itu pun dengan catatan bahwa pemain yang disebut terakhir cuma tampil kurang dari 30 menit di laga ketiga fase grup melawan Madura United.
Adapun level penguasaan bola Persebaya ditopang oleh kemampuan para pemainnya melepas operan akurat.
Rataan akurasi passing pemain Persebaya di fase grup mencapai 82,3 persen.
(Baca juga: Ada Cewek Berbikini di Pesawat Pengangkut Timnas U-23 Vietnam, Maskapai Ini Dikecam)
Angka itu merupakan yang tertinggi di antara seluruh perempat finalis Piala Presiden 2018.
Apakah permainan ini sudah sesuai dengan Persebaya yang ingin diciptakan sang pelatih?
"Saya cuma ingin menciptakan tim yang bermain bola dengan bagus," ujar Alfredo Vera kepada BolaSport.com.
Keyakinan Alfredo Vera akan permainan Persebaya bukan tanpa alasan.
Tim kebanggaan warga Surabaya itu diperkuat sejumlah pemain yang pernah dipolesnya di Persipura pada 2016, seperti Osvaldo Haay, Feri Pahabol, Nelson Alom, dan Ruben Sanadi.
Tak Ingin Hanya Numpang Lewat di Liga 1 2018, Ini Taktik Jitu Djadjang Nurdjaman untuk PSMS https://t.co/iskWSt1SRp
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 1, 2018
Keempat pemain ini tentu sudah memahami betul strategi racikan Vera.
Satu hal yang tak boleh dilupakan adalah bahwa sepak bola berbasis possession ala Persebaya bukan sekadar menguasai dan mengalirkan si kulit bundar.
Setiap pergerakan ditujukan untuk mengancam gawang lawan.
Pola pikir seperti ini yang membuat Persebaya bisa menorehkan 41 tembakan, di mana 23 di antaranya tepat mengarah ke gawang lawan.
Catatan tembakan Persebaya hanya lebih sedikit dibanding Barito Putera (50), Bali United (43), dan Persija (41).
(Baca juga: Daftar Nomor Punggung Pemain Indonesia di Liga Malaysia, David Laly Gagal Pakai Angka Favorit)
Adapun statistik shot on goal Bajul Ijo merupakan yang tertinggi di fase grup Piala Presiden 2018.
Menariknya, Alfredo Vera menyebut masih ada ruang untuk Persebaya memeragakan sepak bola yang lebih baik lagi.
"Selalu memungkinkan untuk bermain lebih bagus, tapi setiap pertandingan tentu berbeda. Kami hanya berusahan untuk menjadi tim yang efektif dan tentu saja lebih baik bila mampu bermain cantik," tutur lelaki berusia 45 tahun tersebut.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com/Labbola.com |
Komentar