Mantan kiper timnas Indonesia, Ferry Rotinsulu, mengaku kepo atau penasaran dengan filosofi sepak bola Indonesia yang baru.
Hal itu yang membuat Ferry memutuskan untuk mengambil lisensi kepelatihan C AFC di Sawangan, Bojongsari, Jawa Barat, 5-17 Februari 2018.
Dari dua hari mengikuti kursus kepelatihan, mantan penjaga gawang Sriwijaya FC itu memetik banyak pelajaran dalam kursus tersebut.
Setidaknya, ini menjadi sebuah modal baru bagi Ferry apabila dipercaya untuk menjadi pelatih di sebuah klub.
"Yang jelas saya mengikuti kursus ini karena ingin tahu filososi sepak bola Indonesia itu seperti apa," kata Ferry di Sawangan, Bojongsari, Rabu (7/2/2018).
"Ini juga menjadi sebuah jenjang untuk saya mengambil level satu untuk kiper," ucap pria berusia 35 tahun tersebut.
Sebelumnya kiper yang juga pernah membela Persebaya Surabaya itu sudah sejak lama ingin mengambil lisensi kepelatihan.
Karena terbentur waktu, Ferry harus menunda lisensi kepelatihan itu dan baru tercapai di tahun ini.
"Kalau tidak salah pada November nanti baru ada kursus kepelatihan untuk kiper, tapi yang jelas dasarnya dari sini dahulu," kata Ferry.
Selama mengikuti kursus kepelatihan, Ferry mengaku ada banyak metode-metode yang berbeda saat ia masih aktif menjadi pesepak bola.
Menurutnya, metode yang beda itu adalah ketika sebuah tim melakukan serangan ke pertahanan lawan.
"Yang jelas dengan kursus kepelatihan AFC ini kami lebih tahu, ternyata bermain sepak bola dengan filosofi yang sekarang ini sangat jauh berbeda dari apa yang dilatih sebelumnya," kata Ferry.
Sebelumnya PSSI meluncurkan sebuah buku bernama Filosofi Sepak Bola Indonesia.
Buku-buku tersebut juga dibagikan ke semua sekolah sepak bola (SSB) yang ada di Tanah Air.
Editor | : | Hery Prasetyo |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar