Selama mengemban tugas sebagai seorang kapten di tim Arema FC, Dendi Santoso memikul tugas untuk memimpin rekan-rekannya bertanding di lapangan serta membantu peran pelatih dalam meningkatkan kinerja tim.
Sebagai figur pantuan para pemain pemain jebolan akademi Arema itu menjelaskan bahwa ia selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk tim.
Selain itu ia juga selalu berupaya menyemangati rekan-rekanya di lapangan agar bisa maksimal dalam bermain.
"Saya selalu berusaha berteriak ketika di lapangan untuk membantu tim agar bisa bangkit ketika tim sedang kehilangan fokus," ujar Dendi Santoso, dilansir BolaSport.com dari Tribun Jatim.
"Memang tidak mudah, tetapi dengan sering berkomunikasi di lapangan semakin baik," ucapnya menambahkan.
(Baca Juga: Djadjang Nurdjaman dan Tuah Stadion Manahan)
Lebih lanjut, pemain berusia 27 tahun itu menambahkan bahwa masalah mental memang masih menjadi kendala tim Arema FC.
Hal itu terlihat ketika tim mengalami kebuntuan mencetak gol. Terkadang hal itu membuat pemain kehilangan fokus. Sehingga hal itu bisa dimanfaatkan tim lawan untuk mencetak gol.
"Kondisi itu juga berdasarkan hasil pembelajaran di Piala Presiden kemarin. Saat itu mental pemain memang masih belum maksimal," tuturnya.
"Terutama ketika gagal memaksimalkan peluang gol. Ke depan semua itu tidak boleh terjadi lagi," imbuhnya menjelaskan.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | jatim.tribunnews.com |
Komentar