Bali United akan melakoni semifinal kedua Piala Presiden 2018 melawan Sriwijaya FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Rabu (14/2/2018).
Fadil Sausu dan kawan-kawan hanya membutuhkan skor 1-0 untuk meraih tiket final.
Pelatih Hans Peter Schaller memprediksi pertandingan bakal berlangsung sengit. Apalagi, peluang terbuka lebar kini berada di Bali United sebagai tim tuan rumah.
"Tentunya jangan anggap remeh Sriwijaya FC. Mereka tim yang tangguh. Terbukti di pertandingan pertama, mereka menekan kami," ujar pelatih asal Austria ini kepada BolaSport.
Hans Peter tidak menampik bahwa jadwal padat yang didapat Bali United terlalu membebani, namun dia berharap anak asuhnya tetap menatap laga tersebut dengan serius tanpa ada rasa kekhawatiran.
"Langka kami sudah jauh, dan ini pasti sangat termotivasi pemain untuk bertemu kembali dengan Persija Jakarta di final. Namun saya tekankan lagi bahwa hal itu tidaklah mudah," ucapnya.
Adapun pemain Bali United yang absen di laga tersebut adalah Made Andhika Wijaya. Bek muda yang juga putra legenda sepakbola Bali, I Made Pasek Wijaya ini, harus menepi dihukum kartu kuning pada leg pertama di Palembang.
"Soal siapa-siapa saja yang diturunkan, tentunya saya bersama coach Widodo sudah berkoordinasi. Saya paham bahwa jadwal ini pasti membuat pemain kelelahan," ujarnya.
Dari Piala Presiden untuk Rakyat Indonesia https://t.co/tXD0hFX5RY
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 7, 2018
Sementara kapten Bali United, Fadil Sausu mengajak rekan-rekannya untuk tampil puputan.
Puputan dalam istilah Bali adalah bertempur habis-habisan.
"Saya secara pribadi menegaskan tidak ingin membiarkan Sriwijaya FC ke final. Ini kandang kita, sudah seharusnya kita menjaga agar rumah kita tetap terhormat. Saya tahu jadwal ini pasti membuat lelah, saya merasakannya juga. Tapi, jangan lupa, kami punya suporter disini yang tentunya menjadi tenaga tambahan untuk saya dan teman-teman." tutur sang kapten asal Palu, Sulawesi Tengah.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar