Sriwijaya FC gagal melaju ke partai final Piala Presiden 2018 setelah dikalahkan Bali United di babak semifinal dengan skor tipis 0-1.
Meski begitu, penjaga gawang Sriwijaya FC, Teja Paku Alam patut mendapatkan poin pada turnamen pramusim ini.
Hingga babak semifinal, gawang Teja hanya kebobolan tiga kali.
Teja menjadi kiper yang paling sedikit kebobolan hingga babak semifinal Piala Presiden 2018.
Salah satu penyelamatan gemilangnya ketika menepis tendangan penalti pemain Arema FC, Dedik Setiawan pada babak delapan besar di Stadion Manahan, Solo.
Teja mengaku salah satu kunci untuk menjaga performa impresifnya adalah restu dari orang tua.
(Baca Juga: Sambut Final Piala Presiden 2018, Polri Kerahkan 5.200 Pasukan dan Kekuatan Cadangan)
Pemain asal Painan, Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini mengaku tak pernah absen menelfon orang tuanya sebelum keluar dari ruang ganti pemain.
"Intinya berdoa dan itu, minta restu keluarga. Tampil sebaik mungkin, tanpa melebihi kemampuan sendiri," ujar Teja.
Pemain kelahiran 14 Maret 1994 ini mengaku sempat grogi ketika bermain di kandang lawan, berbeda ketika bermain di hadapan publik sendiri.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | sumsel.tribunnews.com |
Komentar