BOLASPORT.COM – Persija Jakarta bersua Bali United di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (17/2/2018) malam. Menuju laga ini, ada catatan negatif menyertai Persija.
Persija Jakarta kontra Bali United bertarung pada final Piala Presiden 2018, turnamen pra-musim bergengsi di Tanah Air.
Menuju laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), ternyata Persija punya catatan kurang bagus.
Ada tiga pertandingan penting yang dijalani Persija sesuai catatan BolaSport.com dari rsssf.com selalu berakhir negatif.
(Baca juga: Rapor Pemain Indonesia pada Laga Ketiga Liga Malaysia 2018 - Tiga Pemain Rasakan Kekalahan)
Dua laga itu terjadi pada 2005, ketika Persija dua kali mencapai final dan main di Stadion Utama GBK lalu kalah semua.
Pertama, Persija bersua Persipura pada kasta tertinggi Liga Indonesia atau Divisi Utama 2005.
Dengan nama resmi kompetisi Liga Djarum Indonesia, Persipura memupus mimpi juara Persija dengan kemenangan tipis 3-2, 25 September 2005.
(Baca juga: Kembali Tampil Penuh, Yanto Basna Jadi Bagian Kemenangan Perdana Klubnya pada Liga Thailand)
Dua bulan berselang atau pada 19 November 2015 dan masih di arena yang sama, Persija kembali menembus final.
Kali ini, skuat berjulukan Macan Kemayoran lolos ke partai puncak Piala Indonesia dengan tajuk Copa Dji Sam Soe.
Lawan Persija pada final ini adalah Arema Malang dan laga berakhir dengan skor 4-3 untuk pasukan Singo Edan.
Untuk catatan negatif Persija terbaru di Stadion Utama GBK, mereka tak melakoni laga final.
Namun, Persija menjalani pertandingan terakhir di arena ini sebelum dilakukan renovasi total untuk Asian Games 2018.
Pada laga turnamen jangka panjang TSC 2016 yang berlangsung 24 Juni 2016, Persija menjamu Sriwijaya FC.
(Baca juga: Kemenangan Perdana Klub Malaysia yang Diperkuat Pemain Indonesia Diwarnai Skandal Pengaturan Skor!)
Laga ini berakhir sebelum waktu normal pertandingan selesai.
Sebab, pertandingan setop pada menit ke-81 saat Persija ketinggalan 0-1 dari tamunya, Sriwijaya FC.
Walau memiliki sejumlah catatan negatif di Stadion Utama GBK khususnya sejak era 2000-an, Persija tetap punya hal positif.
(Baca juga: Berkarier di Liga Malaysia, Dua Orang Ini Buat David Laly Merinding)
Mereke memenangi Divisi Utama Liga Indonesia 2001 di stadion kebanggaan Tanah Air ini.
Bambang Pamungkas Cs menang 3-2 atas PSM Makassar pada partai final yang berlangsung 4 Oktober 2001.
Jika dibandingkan dengan Bali United, catatan pertandingan Persija di Stadion Utama GBK tentu jauh lebih baik.
(Baca juga: Eksklusif Andik Vermansah - Pengakuan soal Persija, Persib, Azrul Ananda, dan Uang 750 Juta)
Sebab, Bali United tak pernah memenangi laga final apa pun di arena ini.
Sejak masih bermarkas di Kalimantan Timur dengan nama Putra Mahakam, Putra Samarinda, hingga Persisam Putra Samarinda, mereka belum pernah punya catatan bagus di Stadion Utama GBK.
Bali United adalah nama baru klub yang lahir di Samarinda ini sejak 15 Februari 2015.
Setelah pindah kepemilikan dan move ke Pulau Dewata, Putra Samarinda berganti nama jadi Bali United Pusam FC.
Lalu nama itu dipersingkat jadi Bali United FC.
Klub ini lahir di Samarinda pada 1989 dengan nama pertama Putra Mahakam, lalu berganti jadi Putra Samarinda dengan singkatan Pusam.
Sempat ’hilang’ karena turun kasta, klub ini lalu kembali muncul dengan nama baru Persisam Putra Samarinda sebelum kembali jadi Pusam pada 2013.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | RSSSF.com |
Komentar