Tarkam atau yang biasa dikenal dengan turnamen kampung dinilai lebih kuat dan kompetitif dibanding kompetisi Liga 1.
Hal tersebut diakui oleh pemain asing asal Maroko yang pernah merasakan atmosfer sepak bola Tanah Air, Khairallah Abdelkbir.
Khairallah Abdelkbir mengakui ketatnya persaingan dalam turnamen kampung setelah ia berkecimpung pada suatu kompetisi di daerah Kabupaten Malang.
Pemain yang sempat membela Madura United dan Surabaya United itu turut serta di ajang turnamen kampung bertajuk Hammas Cup.
(Baca Juga: Jinakkan PSMS, Sriwijaya FC Raih Peringkat Ketiga Piala Presiden 2018)
Di turnamen tersebut, Khairallah yang memperkuat tim GMP Selection, sukses mengantarkan klubnya menyabet gelar juara.
Menurutnya, pergelaran kompetisi turnamen kampung lebih kuat dan kompetitif dibanding persaingan yang tercipta pada ajang ISL dan Liga 1.
Penilaian Abdelkbir bukan tanpa alasan. Ia telah berada di Indonesia selama 2,5 dan mengetahui betul persaingan di Indonesia.
“Saya sudah di Indonesia dua tahun setengah. Saya paham dengan sepak bola di sini. Sepak bola kampung lebih kuat dari ISL dan Liga 1," katanya kepada BolaSport.com.
Lebih lanjut, ia menilai bahwa pemain lokal akan lebih semangat jika ada pemain profesional yang turut ambil bagian pada ajang turnamen kampung.
(Baca Juga: Rilis Regulasi Dadakan, Operator Liga Menyulitkan Tim dan Pemain)
"Kalau ada pemain dari Liga 1 di sini (tarkam), para pemain kampung akan semakin bersemangat dan berbahaya," ucap Abdelkbir.
"Di sinilah kita harus bermain lebih cerdik demi bisa menghindar dari cedera. Tetapi, mereka pemain yang hebat,” katanya lagi menambahkan.
Selepas bermain untuk Borneo FC di ajang Piala Presiden 2018, kini gelandang 34 tahun itu masih menunggu tawaran dari tim-tim Liga 1.
“Ya, saya kemarin memang di Borneo, namun hanya untuk Piala Presiden. Sekarang mereka sudah punya pemain asing sendiri,” tuturnya.
Editor | : | Weshley Hutagalung |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar