Ketua Steering Committee Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, menyebut keberlanjutan turnamen Piala Presiden di masa depan tergantung pada beberapa hal.
Menurut Ara, sapaan akrab Maruarar Sirait, salah satu faktor penting tak lain suksesi kepemimpinan di Indonesia.
Turnamen pramusim Piala Presiden, yang diawali pada 2015, memang tak lepas dari Presiden RI, Joko Widodo.
"Turnamen ini diawali dari visi dan misi Presiden Jokowi, bagaimana membuat sepak bola Indonesia transparan, terutama soal keuangan," kata Ara kepada BolaSport.com beberapa waktu lalu.
(Baca Juga: Rincian Kerusakan dan Angka Kerugian SUGBK Pasca-Final Piala Presiden 2018)
Hal serupa ditekankan oleh politikus dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut dalam wawancara khusus dengan BolaSport.com di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jumat (16/2/2018).
"Kita beruntung punya presiden seperti Bapak Joko Widodo yang mencintai olah raga, khususnya sepak bola. Ini sudah dibuktikan lewat komitmen dan waktu yang diluangkan untuk urusan Piala Presiden," tutur Ara.
Lelaki 48 tahun ini menilai bahwa pelaksanaan Piala Presiden cukup sukses dan membaik dari tahun ke tahun.
Walau begitu, Ara tak bisa memastikan bahwa turnamen ini bakal terus menjadi warna sepak bola Indonesia.
Menteri PUPR Pastikan Kerusakan SUGBK Tak Hambat Asian Games 2018 https://t.co/iSo1Nj3HPd
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 19, 2018
"Tentu kita tidak bisa memaksakan presiden berikutnya mencintai dan menyenangi sepak bola seperti Joko Widodo," tutur Ara.
Berikut petikan video wawancara BolaSport.com dengan Maruarar Sirait:
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar