Delapan tahun sudah publik sepak bola Indonesia tak dihadirkan derbi panas Jawa Timur antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC.
Kini, Jumat (2/3/2018), kedua tim akan bertarung di pentas turnamen pra-musim Piala Gubernur Kaltim 2018.
Persebaya dan Arema akan memperebutkan satu tiket ke babak final demi meraih gelar juara meski hanya pra-musim.
Terakhir kali kedua tim saling jegal di ajang ISL 2010, di mana saat itu Arema sukses keluar sebagai tim juara.
(Baca Juga: Wow, Gol Rezaldi Hehanussa Dipuji Setinggi Langit oleh Komentator Sepak Bola Arab)
Pertemuan Persebaya kontra Arema kali ini benar-benar dianggap sebagai perang sesungguhnya.
Meski tak bermain di bawah kompetisi resmi, tetapi ada beberapa hal yang membuat aroma rivalitas semakin menguat.
Berikut beberapa hal yang menyebabkan laga kedua tim kali ini adalah perang:
1. Penyelesaian dahaga setelah delapan musim lamanya
Akhirnya setelah delapan tahun tak bertemu, kini laga derbi Jatim kembali dihelat meski di ajang pra-musim.
Rivalitas yang seolah tak terhindarkan terus menyulut sejak keberhasilan Persebaya promosi menuju Liga 1.
2. Superioritas Persebaya sebagai tim promosi
Persebaya Surabaya yang mengantongi status sebagai tim promosi kini dikenal dengan ketangguhan dan kedalaman skuat.
Meski masih banyak dihuni oleh pemain kala di Liga 2 musim lalu, namun Persebaya tetap kuat sebagai salah satu pesaing berat.
Hal itu terbukti dengan beberapa capaian Bajul Ijo di beberapa ajang dan beberapa laga yang mereka jalankan.
3. Sama-sama dihuni skuat yang nyaris merata
Kedua tim baik Persebaya dan Arema kini sama-sama dihuni oleh skuat yang kekuatannya nyaris merata.
Meski banyak memakai jasa pemain musim lalu, tetapi kualitas mereka tak boleh dianggap remeh.
Dalam kubu Arema sendiri, banyak mendepak pilar 2017. Namun, kini mereka juga banyak memanggil pemain hebat.
Jika diperhatikan, dari lini ke lini kedua tim sama-sama diperkuat oleh pemain yang berkualitas.
4. Tensi panas sudah tersaji sejak sebelum kick-off
Satu hal lagi yang membuktikan bahwa laga kali ini adalah sebuah perang yakni tensi yang telah tersaji sejak jelang kick-off.
Terkhusus kubu suporter kedua tim. Bonek dan Aremania memang tak pernah jauh dari kata damai.
Hal tersebut menahbiskan bahwa setiap laga yang mempertemukan Persebaya versus Arema selalu menarik perhatian.
Di jagat media sosial, sudah banyak bumbu provokasi dan aroma rivalitas baik yang dilahirkan oleh Bonek dan Aremania.
Namun meski begitu, tetap saja rivalitas sesungguhnya hanya ada dalam 90 menit pertandingan.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar