Manajemen Sriwijaya meminta kepolisian mengusut pelaku pemukulan terhadap Marco Sandy Meraudje pada laga semifinal Piala Gubernur Kaltim 2018. Insiden itu terjadi di Stadion Palaran, Kota Samarinda pada Jumat (2/3/2018) malam.
Peristiwa itu terjadi ketika Sriwijaya FC menghadapi tuan rumah Borneo FC.
Bek Marco Sandy Meraudje diusir wasit karena melakukan pelanggaran keras terhadap pemain bertahan Borneo FC, Abdul Rahman.
(Baca Juga: Jadi Incaran Jose Mourinho, Ivan Rakitic Ternyata Sempat Kecewa Kala Bermain untuk Barcelona?)
Ketika Marco Meraudje berjalan menuju ruang ganti, datang dua orang dari panitia pelaksana (panpel) dan langsung melakukan pemukulan ke sang pemain.
Marco pun mengalami memar pada pelipis kiri maupun kepalanya.
Pertandingan sempat terhenti karena manajemen dan pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, meminta panitia memberikan keamanan bagi timnya.
Karena pemukulan terhadap Marco tidak terjadi di lapangan hijau sekaligus meminta oknum panpel tersebut dihadirkan serta meminta maaf.
(Baca Juga: Kepingin Jadi Walikota, Kane Dapat Dukungan dari The Undertaker)
"Kami protes ke panitia karena telah melakukan pemukulan terhadap Marco," kata Manajer Sriwijaya FC, Ucok Hidayat.
"Kami meminta jaminan keamanan terhadap pemain," ujarnya menambahkan.
Ucok mengaku pihaknya melanjutkan pertandingan, hanya untuk menghormati Gubernur Kaltim yang waktu itu menyaksikan pertandingan.
"Pemukulan itu di luar pertandingan dan kami tetap minta pihak berwajib mengusut pelaku pemukulan," ujar Ucok tegas.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar