Pelaksanaan kompetisi pramusim Piala Gubernur Kaltim (PGK) 2018 mendapat kritikan tajam dari bek senior Borneo FC Leonard Tupamahu.
Pemain berdarah Ambon tersebut menilai sistem pertandingan PGK bisa membahayakan pemain.
Leo sapaan akrab Leonard Tupamahu menuding bahwa mepetnya jadwal dan serta sistem di semifinal yang memainkan babak tambahan sangat melelahkan bagi pemain.
Bahkan mantan andalan Persija Jakarta tersebut menilai situasi ini berpotensi membahayakan pemain yang bertanding.
“Sistem pertandingan seperti semalam (semifinal lawan Sriwijaya FC) sangat berat. Karena berselisih satu hari, kami harus kembali bertanding. Dengan tingkat kelelahan seperti ini, tentu bisa membahayakan bagi fisik pemain. Apalagi jadwal pertandingan sejak di babak grup terus mepet,” kata Leo.
Leo berharap pada turnamen selanjutnya panitia besar PGK bisa membuat sistem dan kebijakan yang berbeda. Apalagi, turnamen ini bisa dibilang hanyalah ‘pemanasan’ sebelum kompetisi.
“Ini kan hanya turnamen pramusim. Jadi sebenarnya tidak perlu dibuat seperti Piala Dunia, yang ada babak tambahan waktu. Saya kira imbang disambung dengan penalti sudah cukup. Semoga saja ini bisa menjadi masukan bagi panitia,” tutur Leo.
Si Penghancur Persija Lebih Pantas Berseragam Persib https://t.co/ZRsh1fz8n2
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 2, 2018
Meskipun lelah, Leo menegaskan bahwa ia dan rekan-rekan yang lain siap untuk bermain maksimal demi bisa mengalahkan Persebaya Surabaya di perebutan tempat ketiga, Minggu (04/03/2018).
Ia berharap agar laga tersebut bisa dipenuhi suporter dari kedua kubu.
“Melelahkan memang, tapi kami bertekad untuk tak lagi kalah dan meraih tempat ketiga besok. Kami akan semakin bersemangat jika suporter bisa memenuhi stadion, baik dari Borneo maupun Persebaya. Kehadiran suporter justru membuat mental kami semakin naik,” tegas pemain berusia 34 tahun tersebut.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar