Liga 1 musim 2018 kembali dinanti-nanti untuk digelar kembali. Tak hanya klub perserta, tetapi juga para pendukung setia dan publik sepak bola Indonesia.
Kompetisi kasta teratas Liga Indonesia itu pun rencananya akan digelar 25 Maret 2018.
Namun, jika bertolak pada Liga 1 musim sebelumnya, ada beberapa catatan yang menarik perhatian publik dan dirasa merugikan beberapa pihak.
Catatan itu pun terjadi mulai dari pengurus kompetisi hingga klub peserta.
Dirangkum oleh BolaSport.com, berikut 'penyakit' yang haram untuk terulang pada Liga 1 musim 2018.
1. Regulasi yang berubah di tengah jalan
Beberapa keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sempat menuai berbagai reaksi.
Salah satunya yakni saat aturan wajib memainkan pemain U-23, akan tetapi regulasi tersebut diubah saat memasuki putaran kedua Liga 1.
2. Suporter yang kehilangan nyawa
Nasib kurang mengenakkan terjadi pada suporter sepak bola pada Liga 1 musim 2017.
Tercatat beberapa suporter harus kehilangan nyawa akibat rivalitas.
Salah satunya yang paling ingat yakni kasus Ricko Andrean Maulana, bobotoh berusia 22 tahun yang meninggal akibat penganiayaan.
Ia merupakan korban salah sasaran oleh suporter sepak bola saat menonton pertandingan Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kabupaten Bandung, Sabtu (22/7/2017).
(Baca Juga: Link Live Streaming Arema FC vs Sriwijaya FC, Laga Final Krusial Penuntas Dahaga Juara!)
3. Tim yang mogok bermain
Pertandingan Persija Jakarta kontra Persib Bandung di Stadion Manahan, Solo, Jumat (3/11/2017) menjadi perhatian khusus publik sepak bola Indonesia.
Saat itu, Persib mogok bermain lantaran tak puas dengan keputusan wasit asing asal Australia, Shaun Evans.
Laga pun diakhiri oleh Shaun Evans pada waktu yang tak biasa yakni pada menit ke-83.
4. Kerusuhan
Masih terekam dalam ingatan, kerusuhan terjadi pada laga Madura United kontra Borneo FC di Stadion Ratu Pamelingan, Pamekasan, Jumat (13/10/2017).
Tak puas dengan keputusan wasit asal Iran, Hasan Akrami, Madura United dan juga suporter mereka rusuh hingga ada insiden anarkis terhadap sang pengadil.
5. Penentuan jawara Liga 1 yang ruwet
Masalah kembali terjadi pada akhir Liga 1 musim 2017, saat itu Bhayangkara FC dan Bali United sengit untuk memperebutkan gelar juara.
Namun, Bhayangkara FC mendapat poin tambahan.
Hal itu lantaran Mitra Kukar memainkan Mohammed Sissoko yang mendapat hukuman akumulasi kartu tetapi tetap dimainkan.
Dengan tambahan poin tersebut, Bhayangkara FC semakin tak terkejar dan menasbihkan diri menjadi jawara Liga 1 2017.
6. Subsidi yang tak kunjung dilunasi
Subsidi tim peserta Liga 1 dikabarkan tak kunjung selesai.
Bahkan salah satu tim, PSM Makassar secara terang-terangan menyatakan jika tunggakan hutang mencapai kisaran enam miliar rupiah.
(Baca Juga: Bertolak Belakang, Ini Pendapat Pelatih Persija dan Persib Soal Molornya Liga)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar