Dari total 12 slot penampilan wakil Indonesia di Piala AFC yang dipakai oleh 9 tim sejak 2009 hingga 2015, hampir semuanya berhasil lolos dari fase grup.
Persija Jakarta dan Bali United menjaga asa lolos dari fase grup Piala AFC 2018.
Persija memang masih tertahan di peringkat ketiga Grup H.
Namun, selain cuma berselisih tiga poin dari Song Lam Nghe An, Macan Kemayoran masih menyisakan dua laga kandang.
(Baca Juga: Persija, Bali United, dan 83,3 Persen Kelolosan Klub Indonesia dari Fase Grup Piala AFC)
Adapun satu-satunya laga away tersisa adalah melawan tim juru kunci Tampines Rovers.
"Saat kami jadi tuan rumah, kami harus mendapat tiga poin," ujar pelatih Persija, Stefano Cugurra, dalam rilis yang diterima BolaSport.com.
Sementara itu, Bali United menjaga peluang berkat kemenangan 3-1 kontra FLC Thanh Hoa, Rabu (7/3/2018).
Deretan fakta itu menjaga keyakinan akan langgengnya rekor bagus tim Indonesia di Piala AFC.
Dari total 12 slot penampilan yang dipakai oleh 8 tim sejak 2009, hampir semuanya berhasil lolos dari fase grup.
Berikut sejarah penampilan klub Indonesia di Piala AFC sejak 2009:
PSMS, yang merupakan runner-up Divisi Utama 2007-2008, merupakan klub pertama Indonesia yang tampil di Piala AFC.
Tim asal Kota Medan ini bermain di edisi 2009 setelah tersingkir dari play-off kualifikasi Liga Champions Asia.
Elie Aiboy Cs ketika itu kalah 1-2 dari Singapore Armed Forces lewat perpanjangan waktu.
Di Piala AFC, tim asuhan Liestiadi finis sebagai runner-up Grup F, yang diisi South China (Hong Kong), VB Sport(Maladewa), serta Johor FC (Malaysia).
Sayang, langkah Elie Aiboy Cs langsung terhenti di perdelapan final akibat kekalahan 0-4 di kandang klub Thailand, Chonburi.
Ada satu cerita lucu saat PSMS menjamu VB pada matchday ketiga.
Sebagaimana dikutip dari Kompas.com, tim tamu salah mendarat di Kota Medan, yang memang merupakan basis asli PSMS.
Hanya, pada waktu itu PSMS memakai Stadion Jakabaring, Palembang, untuk menggelar laga kandang karena Stadion Teladan tidak lolos verifikasi AFC.
Kesalahan itu disebut sebagai kesalahan VB karena AFC sudah menginformasikan bahwa pertandingan digelar di Palembang.
Penampilan PSMS di Piala AFC:
Main: 7
Menang: 4
Imbang: 1
Kalah: 2
Selisih Gol: (9-11)
Pencapaian Tertinggi: Perdelapan final
Sriwijaya FC sebenarnya lolos ke play-off Liga Champions Asia 2010 sebagai juara Copa Indonesia 2008-2009.
Namun, Laskar Wong Kito tergusur ke Piala AFC akibat kekalahan 0-3 dari Singapore Armed Forces.
Sempat imbang 0-0 di kandang tim Maladewa, Victory SC, pada laga perdana Grup F, Laskar Wong Kito akhirnya lolos ke perempat final sebagai juara grup.
Koleksi gol Sriwijaya di fase grup ketika itu luar biasa, yakni mencetak 17 gol dan cuma kebobolan 3 kali.
Namun, lagi-lagi klub Thailand yang jadi pengganjal.
Ferry Rotinsulu Cs tersingkir akibat kekalahan telak 1-4 dari Thai Port Cs di depan suporter sendiri kendati sempat unggul lebih dulu.
Faktor kelelahan disebut sebagai kendala utama tim asuhan Rahmad Darmawan ketika itu.
Semusim berselang, langkah Sriwijaya yang kali ini ditukangi Ivan Kolev terhenti di fase yang sama.
Lolos ke perdelapan final berbekal status runner-up Grup F, Sriwijaya FC kalah telak 0-3 di markas wakil Thailand, Chonburi.
Main: 14
Menang: 7
Imbang: 2
Kalah: 5
Selisih Gol: 27-21
Pencapaian tertinggi: Perdelapan final
Persiwa
Persiwa Wamena merupakan wakil Indonesia pertama yang menelan kegagalan total di fase grup Piala AFC, tepatnya di edisi 2010.
Runner-up Liga Super Indonesia ini tampil sebagai pengganti tim Malaysia, Negeri Sembilan, yang mengundurkan diri.
Tim asuhan Zaenal Abidin cuma menjadi juru kunci Grup G dengan koleksi 1 angka.
Dalam beberapa pertandingan, Zaenal Abidin membawa banyak pemain bertahan dalam tim karena menganggap hal ini sebagai salah satu cara bila hendak mengamankan nilai di Piala AFC.
Nyatanya, Persiwa tetap saja kebobolan 21 gol dalam 6 pertandingan.
Satu-satunya poin di fase grup didapat Vendry Mofu Cs pada laga pamungkas ketika bermain imbang 2-2 kontra Muangthong United.
Persiwa ketika itu memakai Stadion Gajayana, Malang, sebagai kandang di Piala AFC.
Persiwa di Piala AFC
Main: 6
Menang:0
Imbang: 1
Kalah: 5
Selisih Gol: 8-21
Pencapaian tertinggi: fase grup
Persipura pertama kali tampil di Piala AFC pada 2011 ketika runner-up Liga Super Indonesia 2009-2010 ini diundang oleh AFC.
Pada penampilan perdananya, Mutiara Hitam langsung mematahkan kutukan perdelapan final tim-tim Indonesia.
Hanya berstatus sebagai runner-up Grp H di bawah Chonburi, tim besutan Jacksen F. Tiago lantas menyingkirkan klub Vietnam, Song Lam Nghe An, di kandang lawan dengan skor 3-1.
Namun, Mutiara Hitam terhenti di perempat final akibat agregat 1-3 kontra tim Irak, Arbil, dalam dua leg.
Boaz Solossa mencetak 5 gol pada Piala AFC edisi 2011 tersebut.
Pada 2014, torehan Persipura malah lebih hebat lagi dengan melaju ke babak 4 Besar.
Inilah pencapaian terjauh wakil Merah Putih di Piala AFC.
Tim juara Liga Super Indonesia 2013 tersebut sukses memuncaki klasemen Grup E, menyingkirkan Yangon United dengan skor 9-2 di perdelapan final, dan menekuk juara bertahan Al-Kuwait di perempat final dengan agregat (8-4) sebelum akhirnya kalah agregat 10-2 dari Al-Qadsia, yang lantas menjadi juara Piala AFC 2014.
Semusim berselang, Persipura cuma bisa melaju hingga perdelapan final di turnamen kasta kedua Asia ini.
Main: 26
Menang: 14
Imbang: 5
Kalah: 7
Selisih Gol: 63-40
Pencapaian tertinggi: Semifinal
Arema Indonesia
Arema lolos ke Piala AFC 2012 setelah menjadi runner-up Liga Super Indonesia 2010-2011.
Namun, seiring terjadinya perpecahan kompetisi di Indonesia, tim yang berangkat ke Piala AFC merupakan tim Arema di Liga Premier Indonesia.
Hasilnya tak terlalu buruk karena bisa melangkah ke perempat final.
Setelah menang atas tim Hong Kong, Kitchee, di babak 16 Besar, Roman Chmelo Cs kalah dari tim Arab Saudi, El-Ettifaq, dengan skor kembar 0-2 di dua laga.
Arema Indonesia di Piala AFC
Main: 6
Menang: 3
Imbang: 1
Kalah: 5
Selisih Gol: 14-16
Pencapaian tertinggi: Perempat final
Pada edisi 2014, Kota Malang diwakili oleh Arema Cronus yang sebelumnya menjadi runner-up Liga Super Indonesia 2013.
Cristian Gonzales Cs lolos dari Grup F sebagai runner-up, namun langsung takluk di perdelapan final saat menghadapi Kitchee.
"Kami tidak menyangka kalah dari Kitchee. Jujur saja, target kami menjadi finalis di Piala AFC," tutur CEO Arema Cronus, Iwan Budianto, ketika itu seperti dilansir BolaSport.com dari Juara.net.
Main: 7
Menang: 3
Imbang: 1
Kalah: 3
Selisih Gol: 10-11
Pencapaian tertinggi: Perdelapan final
Salah satu yang menyebabkan terdegradasinya Semen Padang dari Liga 1 musim 2017 sangat ironis tak lain karena prestasi tim ini di Piala AFC.
Kabau Sirah sukses mencapai fase perempat final turnamen kasta kedua Asia tersebut pada edisi 2013.
Semen Padang, yang tampil di Piala AFC sebagai juara Liga Premier Indonesia 2011-2012, bahkan sukses memuncaki klasemen Grup E tanpa pernah menelan kekalahan.
Tim asuhan Jafri Sastra kemudian mengalahkan wakil Vietnam, SHB Da Nang, di babak 16 Besar sebelum akhirnya terhenti oleh wakil India, East Bengal, dengan agregat tipis 1-2.
Main: 9
Menang: 6
Imbang: 2
Kalah: 1
Selisih Gol: 18-9
Pencapaian tertinggi: Perempat final
Berbanding terbalik dengan performa Semen Padang, Persibo Bojonegoro babak belur di fase grup Piala AFC 2013.
Persiapan Persibo memang compang-camping ketika itu.
Selain ditinggal pemain pilar seperti kapten Samsul Arif dan pelatih yang membawa mereka meraih gelar Piala Indonesia 2012, Paulo Camargo, Persibo harus bermain di Stadion Manahan, Solo, dan sejumlah pemainnya ditolak tampil karena masalah administrasi.
Laskar Angling Darma besutan Gusnul Yakin cuma menjadi juru kunci dengan koleksi 1 poin.
Raihan itu memang sama dengan yang didapat Persiwa Wamena di 2011, namun jumlah kebobolan Persibo lebih memalukan (34).
Persibo di Piala AFC
Main: 6
Menang: 0
Imbang: 1
Kalah: 5
Selisih Gol: 5-34
Prestasi Tertinggi: Fase grup
Persib Bandung
Persib akhirnya mencicipi Piala AFC pada edisi 2015 setelah menjadi juara Liga Super Indonesia 2014.
Maung Bandung tampil di ajang ini setelah takluk dari Ha Noi T&T di kualifikasi putaran kedua Liga Champions Asia.
Masalah sempat terjadi setelah pelatih Djadjang Nurdjaman dianggap tidak layak mendampingi tim karena hanya punya lisensi B AFC.
Emral Abus pun didaulat sebagai pengganti Djadjang Nurdjaman di level Asia.
Tampil sebagai juara Grup H, Maung Bandung langsung tersingkir di perdelapan final setelah kalah 0-2 saat menghadapi Kitchee di Stadion Si Jalak Harupat.
"Babak pertama kami kecolongan lewat crossing, tambah lagi dari bola mati, bola rebound. Babak kedua strategi kami ubah tapi tidak banyak berubah. Kami sudah berusaha imbangi dan kalau bisa menang, tapi hasilnya tetap sama," kata Emral Abus sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
Main: 7
Menang: 3
Imbang: 3
Kalah: 1
Selisih Gol: 10-7
Prestasi Tertinggi: Perdelapan final
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com, the-afc.com |
Komentar