Pemain timnas U-19 Indonesia, Egy Maulana Vikri resmi diperkenalkan sebagai pemain baru tim Polandia, Lechia Gdansk pada Minggu (11/3/2018).
Rumor tentang pemain kelahiran Asam Kumbang, Medan Selayang, Medan ini ke Eropa memang sudah lama dinanti publik sepak bola Indonesia.
Sebelum memutuskan untuk bergabung dengan Lechia Gdansk, Egy sempat dikaitkan dengan beberapa tim Eropa lains dari Legia Warsawa, Saint-Etienne hingga Benfica.
Namun keputusan Egy bergabung dengan Lechia Gdansk mendapat kritikan dari mantan pelatih Lechia Gdansk.
Kritikan tersebut datang dari Boguslaw Kaczmarek, pelatih Lechia Gdansk pada tahun 1989 hingga 1992 dan asisten pelatih Leo Beenhakker di timnas Polandia era 2006-2009.
“Untuk saat ini, itu hanya kedok dari pemasaran saja. Banyak orang yang bilang dia talenta luar biasa, belum tentu," kata Kaczmarek, dilansir BolaSport.com dari sport.dziennik.pl.
Egy juga disamakannya dengan Maradona dan Pele yang menemui kesulitan kala bertanding di level senior.
"Dalam sepakbola, banyak pemain muda bertalenta luar biasa seperti Maradona dan Pele, tapi ketika bertarung di level senior menemui kegagalan,” ujar Kaczmarek.
Starting XI Pemain Naturalisasi Indonesia, Cocok Jadi Dream Team Indonesia? https://t.co/a3ErWv33WA
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 16, 2018
Menurutnya, keputusan Egy bergabung dengan Lechia Gdansk juga seharusnya bisa menjadi renungan untuk Egy sendiri mengingat sebelumnya Egy batal bergabung dengan beberapa tim yang lebih besar dari Lechia Gdansk.
“Dari yang saya baca di media tentang Egy belakangan ini, dia pernah menarik perhatian Benfica dan Ajax Amsterdam, tapi kenyataannya berlabuh di Gdansk. Itu saja sudah menjadi sesuatu yang patut direnungkan. Lebih baik kita tunggu saja nanti seperti apa.” jelas Kaczmarek.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | sport.dziennik.pl |
Komentar