General Manager Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Ponaryo Astaman, tak ingin lembaganya dikenal hanya sebagai tempat mengadu bila pemain tak mendapat gaji dari klub.
Mantan kapten Timnas Indonesia tersebut mengatakan bahwa stigma itulah yang hendak diubah saat ini.
"Hal ini memang merupakan concern khusus dari APPI," kata Ponaryo dalam wawancara khusus dengan BolaSport.com.
"Artinya, kalau di tahun-tahun sebelumnya kami dikenal sebagai tempat mengadu bila gaji tak dibayar atau ada hak yang dilanggar, mulai sekarang kami ingin memberi keseimbangan soal hak dan kewajiban," tutur lelaki 38 tahun tersebut.
(Baca Juga: Uang Muka Gaji Odemwingi Saja Rp 3 Miliar, Eks Kapten Timnas Ini Optimistis Nilai Pemain Lokal Setara Asing)
Menurut Ponaryo, APPI juga punya misi membantu pemain dalam berbagai hal, mulai dari cara berhadapan dan membangun citra di depan media hingga membantu pemain menjelang masa pensiun.
"Kita tidak bisa berharap pemain secara otomatis punya kemampuan berbicara ke medua tanpa adanya pelatihan," kata pria kelahiran Balikpapan tersebut.
"Tahun ini, kami mengagendakan program yang bisa menyentuh hal tersebut," ucapnya.
Imam Nahrawi Kunjungi Egy Maulana Vikri di SKO Ragunan: https://t.co/DJjFDXxo5U via @YouTube
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 27, 2018
Soal pemain yang tak bisa menjaga kualitas kehidupan selepas pensiun juga mendapat perhatian khusus dari Ponaryo dan APPI.
Sebagaimana ramai diberitakan awal bulan ini, mantan bek timnas, Alexander Pulalo, menjadi target salah satu acara televisi yang menyasar orang miskin.
Editor | : | Andrew Sihombing |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar