Di balik pemberitaan media luar negeri soal kreativitas suporter klub sepak bola Indonesia yang mulai menuai apresiasi, terselip kenyataan pahit yang tak kalah menyedihkan.
Aksi suporter Persija Jakarta The Jakmania pada laga pekan kelima Grup H Piala AFC 2018 saat melawan Johor Darul Takzim (JDT) begitu menyedot atensi publik.
Selain aksi The Jakmania yang menciptakan koreografi berbentuk macan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), jumlah kehadiran penonton juga tak kalah luar biasa.
Hal ini menyusul jumlah penonton yang menyaksikan laga babak penyisihan Piala AFC Grup H di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (10/4/2018) yang mencapai 60.157 suporter.
(Baca juga: Demi Quat-trick Marko Simic, Ketajaman Pemain Persija Ini Terpaksa Dikebiri dengan Kejam)
Jumlah ini tercatat sebagai rekor tertinggi jumlah penonton dalam ajang Piala AFC.
Bahkan, salah satu media asing menyebut bahwa Indonesia memiliki suporter terbaik yang siap memberikan dukungan baik di level domestik maupun internasional.
Namun, salah satu editor media asing Fox Sports Asia, John Duerden, menyebut dalam artikelnya bahwa di Abad ke-21 ini, sepak bola Indonesia masih menjadi salah satu yang bermasalah.
"Di abad ke-21 ini, dan bahkan sebelumnya, Indonesia telah menjadi salah satu anak bermasalah di sepak bola Asia," tulisnya.
Editor | : | Stefanus Aranditio |
Sumber | : | foxsportsasia.com |
Komentar