Striker Naturalisasi timnas Indonesia, Ezra Walian, angkat bicara soal kesulitannya bermain bersama timnas Indonesia.
Ezra Walian baru saja mendapatkan kesempatan untuk kembali unjuk gigi bersama timnas U-23 Indonesia pada bulan Maret 2018.
Ezra mendapatkan sorotan dari sejumlah pihak karena penampilan kurang maksimalnya saat bertanding melawan timnas U-23 Singapura.
Pada pertandingan yang berakhir dengan skor 3-0 itu, Ezra gagal mencatatkan namanya di papan skor meski sudah diturunkan oleh Luis Milla sejak awal pertandingan.
Ezra gagal memanfaatkan kesempatan emas ketika berhadapan satu lawan satu dengan kiper Singapura.
Melihat hal tersebut, pemain berusia 20 tahun itu akhirnya angkat bicara kepada media asal Australia.
"Ada banyak tekanan dan ekspektasi supaya saya tampil baik. Tetapi saya pikir saya sudah bermain dengan baik. Yang saya butuhkan hanya mencetak gol dan mencatatkan nama di papan skor," kata Ezra Walian
(Baca Juga: Eks Persija Jakarta: Kelantan adalah Klub dengan Organisasi Terburuk yang Pernah Saya Temui!)
Striker Almere City itu pun secara terang-terangan membeberkan perbedaan gaya bermain sepak bola Eropa dan Asia Tenggara.
"Gaya bermain di Eropa sangat berbeda dengan Asia Tenggara. Di Belanda, permainan lebih terorganisir dan sederhana, Membangun serangan dengan cara sederhana sampai ke depan" kata Ezra dikutip BolaSport.com dari Junpiter Futbol.
"Bagaimanapun, permainan di Asia Tenggara lebih agresif dan menyibukkan."
Meskipun sedikit kesulitan tampil di Asia Tenggara, Ezra Walian mengaku tak menyesal memilih timnas Indonesia.
"Saya tak pernah menyesal menjadi warga negara Indonesia karena banyaknya dukungan dari suporter di Indonesia. yang harus saya lakukan adalah bekerja keras dan membuat Indonesia bangga," kata Ezra menutup.
Editor | : | Taufan Bara Mukti |
Sumber | : | junpiterfutbol.com |
Komentar