Berdiri pada 19 April 1930, PSSI masih memiliki kendala besar saat itu. Kendala tersebut terkait stadion untuk menyelenggarakan pertandingan resmi PSSI.
Kendala yang dialami PSSI tersebut terdengar oleh Sri Susuhunan Pakubuwana X, yang merupakan raja di Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Atas kebaikan hati sang raja, lalu dibangunlah stadion di Surakarta.
Pada 1932, arena sepak bola itu dibangun dengan diberi nama Stadion Sriwedari.
(Baca juga: Kekhawatiran Edy Rahmayadi soal Evan Dimas dan Ilham Udin di Malaysia Kini Jadi Kenyataan)
Stadion Sriwedari adalah arena sepak bola pertama yang dibangun oleh bangsa Indonesia.
Saat itu, ada beberapa stadion lain, tetapi yang membangun Belanda.
Stadion tersebut yang menjadi saksi bisu bagaimana ketatnya persaingan untuk menjadi juara dalam turnamen pertama yang diadakan oleh PSSI.
(Baca juga: Bukti Selera Klub Liga 1 Bergeser dan Mulai Memilih yang Berbau Uni Soviet)
Ajang itu yang kelak menjadi embrio kompetisi di Indonesia untuk era perserikatan yang berjalan hingga musim 1993-1994.
Kompetisi yang diadakan PSSI itu sempat terhenti pada kurun waktu 1945-1949.
Penyebabnya, kondisi bangsa Indonesia yang sedang berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
(Baca juga: Awas Persija! Tampines Rovers Pesta Gol Sebelum Jamu Macan Kemayoran)
Stadion Sriwedari juga merupakan saksi bisu sejarah diadakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama.
Pesta olahraga multi event terbesar Tanah Air ini terlaksana pada 8- 12 September 1948.
Arena ini kemudian berganti nama menjadi Stadion R Maladi pada 4 Agustus 2003.
(Baca juga: Penyerang Indonesia dan Vietnam Kalah dari Pemain Depan Myanmar, Ini Buktinya!)
Saat itu, Kota Solo di bawah kepemimpinan Wali Kota Slamet Suryanto.
Pengubahan nama tersebut atas usulan paguyuban eks Tentara Pelajar Brigade 17 Surakarta.
Usulan itu sebagai wujud penghormatan atas jasa-jasa menteri olahraga pertama negeri ini yang sekaligus arsitek stadion tersebut.
(Baca juga: Klub Malaysia yang Melepas Ferdinand Sinaga Bisa Sedikit 'Tersenyum' Karena Kebijakan PSK)
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | pssi.org/pasoepati.net |
Komentar