Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) berdiri pada tanggal 19 April 1930 di Yogyakarta.
Pada awalnya singkatan PSSI yakni Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia, dan ketua pertamanya ialah Ir.Soeratin Sosrosegondo.
Berdirinya PSSI dipelopori oleh tujuh klub yaitu PSIM, PPSM, Voetbal Indonesia Jacarta (VIJ), Soerabajasche Indonesia Voetbal Bond (SIVB), Vorstenlanden Voetbal Bond (VVB), Bandoengsche Voetbal Bond (BVB), dan Madioensche Voetbal Bond (MVB).
(Baca juga: Benahi Stadion PTIK, Bhayangkara Ingin Secepatnya Bermarkas di Jakarta)
Sebenarnya ada tiga nama organisasi yang diusulkan menjadi wadah persatuan, yaitu INVB, PVBSI, dan PSSI.
Akhirnya nama PSSI-lah yang dipilih untuk menjadi organisasi induk bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia.
Berdirinya PSSI memang ada kaitannya dengan upaya politik menentang penjajahan.
Kelahirannya hingga 5 tahun pasca-proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, terlihat jelas bahwa PSSI lahir dibidani oleh muatan politis, baik secara langsung atau tidak yakni bertujuan menentang penjajahan.
PSSI memang dibekali dengan strategi menyemai benih-benih nasionalisme di dada para pemuda Indonesia yang ikut bergabung.
PSSI bergabung dengan Federation of International Football Association (FIFA) pada tahun 1952, kemudian Asian Football Confederation (AFC) tahun 1954.
PSSI selalu memberikan kompetisi olahraga sepak bola Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005 diadakan pula Piala Indonesia.
Organisasi PSSI masih berdiri kokoh sampai saat ini di umurnya ke-88 tahun, meski telah mengalami berbagai polemik yang luar biasa.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | pssi.org/id.wikipedia.org |
Komentar